BMKG Perkirakan Jabodetabek Hujan Lebat Hingga Besok

BMKG mengimbau masyarakat Jabodetabek agar berhati-hati karena hujan lebat berpotensi menyebabkan bencana banjir, tanah longsor, dan banjir bandang
Cuaca ekstrem yang ditandai hujan deras disertai angin kencang dan petir. (Foto: pixabay.com)

Jakarta - Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) diperkirakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) masih berpotensi diguyur hujan hingga besok, Minggu, 19 Januari 2020.

"Potensi hujan lebat di wilayah Jabodetabek (17-19 Januari 2020) perlu diwaspadai di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Bekasi, Depok dan Bogor," seperti tertulis dalam situs BMKG, Sabtu, 18 Januari 2020.

BMKG mengimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap dampak bencana yang kemungkinan bisa saja terjadi. Seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

Selain itu, BMKG juga mengimbau kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi diingatkan agar selalu waspada.

BMKG juga mengungkapkan tingkat labilitas udara yang signifikan juga cukup berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan awan hujan di sebagian Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

Hujan lebat ini diakibatkan oleh sirkulasi siklonik di sekitar Selat Karimata yang ada di barat Pulau Kalimantan

Sirkulasi siklonik ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia bagian barat.

Berikut daerah yang diperkirakan BMKG berpotensi banjir dan longsor akibat hujan lebat 17-19 Januari 2020.

Tanah LongsorSejumlah anggota Basarnas, TNI dan Polri melakukan pencarian korban tanah longsor di Kampung Sinar Harapan, Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis 9 Januari 2020. Basarnas memperpanjang masa pencarian selama tiga hari untuk tiga korban banjir bandang dan tanah longsor di kawasan tersebut. (Foto: Antara/Galih Pradipta)

  1. Sumatera Barat (siaga)
  2. Sumatera Selatan (siaga)
  3. Jambi (siaga)
  4. Bengkulu (siaga)
  5. Jawa Barat (Siaga)
  6. Aceh (Waspada)
  7. Sumatera Utara (Waspada)
  8. Lampung (Waspada)
  9. Jawa Tengah (Waspada)
  10. Jawa Timur (Waspada)
  11. Sulawesi Selatan (Waspada)

Selain kawasan Jabodetabek, dalam seminggu ke depan BMKG memprakirakan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai petir terjadi di sejumlah wilayah berikut

Banjir JakartaKondisi banjir di Jalan Pengadegan Timur, Pengadegan, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Januari 2020. (Tagar/R. Fathan).

Periode 17-19 Januari 2020:

  1. Sumatera Barat
  2. Jambi
  3. Bengkulu
  4. Bangka Belitung
  5. Sumatera Selatan
  6. Lampung
  7. DKI Jakarta
  8. Jawa Barat
  9. Jawa Tengah
  10. Kalimantan Barat
  11. Kalimantan Tengah
  12. Kalimantan Utara
  13. Kalimantan Timur
  14. Kalimantan Selatan
  15. Sulawesi Barat
  16. Sulawesi Tengah
  17. Sulawesi Selatan
  18. Sulawesi Tenggara
  19. Papua

Periode 20-23 Januari 2020:

  1. Aceh
  2. Sumatera Utara
  3. Sumatera Barat
  4. Riau
  5. Kep. Riau
  6. Jambi
  7. Bengkulu
  8. Bangka Belitung
  9. Sumatera Selatan
  10. Lampung
  11. DKI Jakarta
  12. Jawa Barat
  13. Jawa Tengah
  14. Jawa Timur
  15. Bali
  16. Kalimantan Barat
  17. Kalimantan Tengah
  18. Kalimantan Selatan
  19. Sulawesi Barat
  20. Sulawesi Tengah
  21. Sulawesi Selatan
  22. Sulawesi Tenggara
  23. Papua. []
Berita terkait
BMKG Minta Masyarakat Aceh Waspada Kebakaran Lahan
Empat titik panas terpantau di Aceh, BMKG minta masyarakat tidak membuka lahan dengan metode membakar.
Cara Mendapat Bantuan Korban Banjir Jakarta 50 Juta
Warga Jakarta kebanjiran yang rumahnya rusak, akan dapat bantuan dari pemerintah, Rp 10 juta, Rp 25 juta, Rp 50 juta. Berikut cara mendapatkannya.
Masalah Banjir, DPRD DKI Jakarta Pilih Bikin Pansus
Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga menyinggung wacana pembentukan Pansus Banjir DPRD DKI Jakarta.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi