Lhokseumawe - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Iskandar Muda merilis laporan, sejumlah wilayah Aceh dilanda angin kencang dengan kecepatan angin mencapai 80 kilometer per jam.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Sultan Iskandar Muda Zakaria, Minggu (23/6) mengatakan, angin kencang tersebut disebabkan karena adanya pusaran angin tertutup atau dikenal dengan sebutan Edy.
“Dengan adanya pusaran angin tertutup tersebut, maka terjadinya belokan angin dan konvergensi di atmosfer, sehingga terjadinya perlambatan pergerakan massa udara di atmosfer Aceh dan uap angin berkumpul serta membentuk awan-awan hujan,” ujar Zakaria.
Kecepatan angin yang mencapai 80 kilometer per jam sudah tergolong sangat kencang dan bisa menyebabkan pohon dan papa baliho tumbang, serta bisa merusak atap rumah warga.
Masing-masing daerah yang berdampak terhadap angin kencang tersebut yaitu, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh Utara, Bireun, Pidie Jaya dan Kota Lhokseumawe, selain itu juga diperkirakan di daerah tersebut berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
“Begitu juga bagi para nelayan agar tetap hati-hati saat melaut, apabila sudah melihat awan berubah gelap dan menjadi hitam, maka agar segera menepi karena bisa saja terjadinya angin kencang,” tutur Zakaria. []
Baca lainnya:
- Kejahatan di Selat Malaka Aceh Mulai Berkurang
- Hidup Miskin di Tengah Ladang Gas Lhokseumawe Aceh
- Pabrik Gula Terbesar di Aceh Utara Menjadi Besi Tua