BMI Razia Buku, Sastrawan Bantaeng: Bikin Buku Dong

Salah seorang sastrawan dari Kabupaten Bantaeng, Sulhan Yusuf turut mengecam tindakan organisasi BMI tersebut.
Sulhan Yusuf daeng Litere (Foto: Facebook)

Bantaeng - Kabar tentang adanya razia buku yang dilakukan organisasi masyarakat dari Brigade Muslim Indonesia atau BMI memicu banyak reaksi, terlebih dari kalangan literarian.

Salah seorang sastrawan dari Kabupaten Bantaeng, Sulhan Yusuf turut mengecam tindakan organisasi BMI tersebut.

Menurutnya, sangat disayangkan apabila ada satu kelompok yang notabene merupakan orang-orang berpengetahuan namun melakukan razia buku.

"Itu tidak benar, apalagi kalau dilakukan sekelompok orang-orang berilmu," ujar Sulhan saat dihubungi Tagar, Senin 5 Agustus 2019.

Diketahui, razia buku tersebut dilakukan BMI dengan dasar untuk menghentikan penyebaran paham komunis yang bisa disebarluaskan melalui doktrin buku.

Akan tetapi tetap saja, bagi Sulhan razia buku merupakan cara yang keliru. "Kalau tidak sepaham, ya buatlah buku," kata pendiri taman baca bernama Boetta Ilmu ini.

Bikin buku dong, sebagai bentuk bantahan sehingga terjadi dialektika pengetahuan supaya pengetahuan bertambah

Menurut Sulhan apabila ada pengetahuan yang diperoleh melalui buku dan menjadi sebuah dasar pemikiran, maka harus dilawan dengan pengetahuan lain dalam bentuk buku pula.

Ia menginginkan agar tidak segampang itu razia buku dilakukan, tapi alangkah lebih baik jika dibuat buku lain yang membahas tentang hal-hal terkait agar membentuk satu pengetahuan baru bagi pembaca.

"Bikin buku dong, sebagai bentuk bantahan sehingga terjadi dialektika pengetahuan supaya pengetahuan bertambah," ujarnya.

Dirinya juga menganggap bahwa aksi tersebut hanyalah menghambat bahkan mematikan perkembangan ilmu pengetahuan di Nusantara.

"Kalau dilarang (membaca buku) sama saja menghentikan pengetahuan," kata penulis buku Pesona Sari Diri ini.[]

Baca juga

Berita terkait
0
Jambi Apresiasi Kementan dalam Penanganan PMK
Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani menyambut baik langkah Kementerian Pertanian (Kementan) yang telah membantu menyalurkan vaksin PMK.