Jakarta - Jeff Bezos, pemilik perusahaan antariksa Blue Origin menggugat pemerintah Amerika Serikat (AS) terhadap program pendaratan Bulan milik Badan Antariksa (NASA) ke pengadilan federal setelah NASA memberikan kontrak pendaratan Bulan senilai US$2,9 miliar kepada perusahaan SpaceX milik Elon Musk.
Blue Origin menggugat NASA ke Pengadilan Klaim Federal pada Jumat pekan lalu sebagai upaya untuk memperbaiki kekurangan dalam proses akuisisi yang ditemukan di Sistem Pendaratan Manusia NASA sekaligus untuk menciptakan persaingan yang adil dan memastikan misi ke bulan dan kembali lagi ke bumi aman.
Sebelumnya, Kantor Akuntabilitas Pemerintah (GAO) sebelumnya mendukung NASA atas keputusannya untuk memilih penyedia pendarat bulan tunggal. GAO menolak protes Blue Origin. Namun, gugatan Blue Origin tetap di bawa ke pengadilan.
Kami dengan mitra kami, akan pergi ke Bulan dan tinggal untuk penyelidikan sains, mengembangkan teknologi baru, dan menciptakan pekerjaan bergaji tinggi untuk kebaikan yang lebih besar dan dalam persiapan untuk mengirim astronaut ke Mars.
NASA juga harus mengajukan tanggapan atas gugatan itu paling lambat 12 Oktober 2021.
"Pejabat NASA saat ini sedang meninjau rincian kasus ini," kata NASA dalam sebuah pernyataan.
Nasa juga sedang bersiap untuk pergi ke bulan untuk menjalankan berbagai misinya.
"Kami dengan mitra kami, akan pergi ke Bulan dan tinggal untuk penyelidikan sains, mengembangkan teknologi baru, dan menciptakan pekerjaan bergaji tinggi untuk kebaikan yang lebih besar dan dalam persiapan untuk mengirim astronaut ke Mars," kata NASA.
NASA memastikan, pihaknya akan segera akan memberikan pembaruan tentang perjalanan ke depan untuk kembali ke Bulan secepat dan seaman mungkin. []
Baca Juga:
Persaingan Pasar Pariwisata Angkasa Luar Antara Bezos dan Branson
Roket Dirancang Untuk Membawa Wisatawan ke Bulan