Blinken Serukan NATO Berada dalam Satu Suara

Menlu Blinken menyerukan agar anggota-anggota NATO untuk "bersatu" dalam menyikapi persolan tersebut
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dalam sebuah kesempatan di Washington, pada 21 Desember 2021 (Foto: voaindonesia.com- Evelyn Hockstein/Pool via AP)

Jakarta – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, pada Senin, 3 Januari 2022, berbicara dengan sekutu Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO - North Atlantic Treaty Organization) wilayah Eropa timur tentang penumpukan pasukan militer Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina, menyerukan anggota-anggota NATO untuk "bersatu" dalam menyikapi persolan tersebut.

Dalam sebuah panggilan melalui telepon, pada Senin, 3 Januari 2021, dengan rekan-rekannya di sembilan negara anggota NATO di Eropa timur, yang dikenal sebagai Bucharest Nine, Blinken mengatakan AS berkomitmen untuk "berkonsultasi dan melakukan koordinasi erat dengan semua sekutu dan mitra Transatlantik ketika berusaha menuju deeskalasi melalui upaya pencegahan, pertahanan dan berdialog,” demikian dilansir oleh Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Ned PriceJuru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Ned Price. (Foto: Tagar/Wikimedia Commons/U.S. Department of State)

Blinken menyerukan "sikap NATO yang bersatu, siap dan tegas bagi pertahanan kolektif Sekutu," Price menguraikan.

Selain itu, Blinken “menggarisbawahi komitmen teguh Amerika Serikat” terhadap Pasal 5 NATO, yang menyerukan pertahanan bersama setiap anggota aliansi militer yang telah berusia tujuh dekade itu, yang terbentuk setelah Perang Dunia II.

Ukraina bukan merupakan anggota NATO namun telah mengajukan petisi untuk bergabung dengan aliansi tersebut selama lebih dari satu dekade, sebuah sikap yang memicu kemarahan Rusia.

letak ukrainaLetak geografis Ukraina di Eropa (Sumber: prntr.com)

Rusia menuntut agar NATO menolak keanggotaan Ukraina dan mengurangi penempatannya di wilayah Eropa tengah dan timur.

Dalam sebuah panggilan telepon pada Minggu, 2 Januari 2022, Presiden AS, Joe Biden, mengatakan kepada Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, bahwa Amerika Serikat dan sekutunya akan "bersikap tegas" jika Rusia menginvasi Ukraina lebih lanjut (mg/rs)/voaindonesia.com. []

Presiden Putin Sebut Tidak Ingin Konflik dengan Ukraina

Sanksi Keras Uni Eropa Terhadap Rusia Jika Invasi Ukraina

Pengerahan Pasukan AS ke Ukraina 'Tidak Menjadi Opsi' Biden

Barat Bertekad Dukung Ukraina Hadapi Ancaman Rusia

Berita terkait
Biden Janji Tindakan Tegas Terhadap Rusia Jika Invasi Ukraina
Biden akan "merespons tegas" jika Rusia menginvasi Ukraina, saat ini ratusan ribu tentara Rusia telah berkumpul di perbatasan Ukraina