Blackout di Jabar, Baru 15 Pembangkit yang Menyala

Setelah blackout, pada Selasa 6 Agustus 2019, PT PLN (Persero) telah menormalkan kembali 15 pembangkit listrik PLTU.
Sejumlah pekerja menyelesaikan pemasangan jaringan listrik tegangan tinggi di Cipocok, Serang, Banten, Sabtu 20 Juli 2019. Penambahan jaringan listrik di tujukan untuk memperluas jangkauan distribusi sekaligus meningkatkan pelayanan terhadap konsumen PT PLN. (Foto: Antara/Asep Fathulrahman).

Bandung - Setelah blackout di DKI, Banten dan wilayah Jawa Barat sejak Minggu 4 Agustus 2019, pada Selasa 6 Agustus 2019, PT PLN (Persero) telah menormalkan kembali 15 pembangkit listrik PLTU.

"Alhamdulilah seluruh sistem sudah normal, dan kami akan terus menjaga kestabilan sistem ini," tutur Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN, I Made Suprateka di Bandung, Selasa 6 Juli 2019.

Lima belas pembangkit listrik yang sudah menyala tersebut di antaranya; PLTU Suralaya tujuh unit, pembangkit Cilegon satu unit, pembangkit Muara Karang blok 1 dan 2, PLTU Muarakarang dua unit, pembangkit Priok blok 1 sampai dengan 4, PLTU Lontar tiga unit.

Kemudian, PLTP Salak, PLTA Saguling, PLTA Cirata, PLTU Labuan satu unit, PLTU Lestari Banten Energi, PLTP di Jawa Barat, Pembangkit Muaratwar blok 1 sampai dengan 5, PLTU Cirebon Electric Power dan PLTU Indramayu dua unit.

Menurutnya, hingga hari ini PLN sudah memulihkan sistem kelistrikan. Per hari ini pembangkit yang sudah masuk sistem sebesar 12.378 MW dengan 23 GITET telah beroperasi. Beban puncak listrik hari ini, DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat sebesar 13.674 MW dengan daya mampu total 15.378 MW.

"Untuk pemulihan beban padam wilayah DKI Jakarta pukul 17.50 WIB, wilayah Banten pukul 21.20 WIB dan wilayah Jawa Barat pukul 23.27 WIB," kata dia.

Setelah 15 kembali normal, selebihnya ada tiga pembangkit listrik yang belum menyala yang rencananya akan masuk sistem malam ini yaitu, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTU Pelabuhan Ratu 3 dan PLTU Suralaya 1. "Selain itu semua jaringan 500 kV dan 150 kV sudah kembali normal," jelas dia.

Besaran kompensasi yang diterima dapat dilihat pada tagihan rekening

PLN Janjikan Kompensasi

Mengingat banyak kerugian akibat terjadinya blackout ini, sambungnya, PLN menjanjikan akan memberikan kompensasi untuk pelanggan yang terkena pemadaman. Kompensasi yang akan diberikan sebesar 35 persen dari biaya beban atau rekening minimum untuk konsumen golongan tarif adjustment.

"Kompensasi sebesar 20 persen dari biaya beban atau rekening minimum untuk konsumen pada golongan tarif non adjustment (yang tidak dikenakan penyesuaian tarif tenaga listrik). Pemberian kompensasi akan diberlakukan pada rekening bulan berikutnya," terangnya.

Khusus untuk pelanggan prabayar, kompensasi disetarakan dengan pengurangan tagihan pada golongan tarif adjustment. Kompensasi ini akan diberikan saat pelanggan membeli token berikutnya.

"Besaran kompensasi yang diterima dapat dilihat pada tagihan rekening atau bukti pembelian token untuk konsumen prabayar," ujar dia.

Sedangkan khusus untuk pelanggan premium, PLN akan memberikan kompensasi sesuai service level agreement (SLA) yang telah ditandatangani bersama.[]

Baca juga:

Berita terkait
0
Staf Medis Maradona Akan Diadili Atas Kematian Legenda Sepak Bola Itu
Hakim perintahkan pengadilan pembunuhan yang bersalah setelah panel medis temukan perawatan Maradona ada "kekurangan dan penyimpangan"