Bisnis Ahok dari Pertambangan, Properti Hingga Hotel

Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa disapa Ahok merupakan putra kelahiran Manggar, Belitung Timur.
Basuki BTP akrab disapa Ahok. (Foto: Instagram/Basuki BTP)

Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) merupakan putra kelahiran Manggar, Belitung Timur. Dia menyelesaikan pendidikan sarjana strata satu dari Teknik Geologi Universitas Trisakti Jakarta pada 1989. 

Setelah itu, Ahok langsung kembali pulang kampung dan mendirikan perusahaan CV Panda yang bergerak di bidang kontraktor pertambangan timah. 

Selama dua tahun bergelut di bidang usaha timah, Ahok merasa tidak berkompeten mengurusi manajerial bisnis timah karena minimnya pengetahuan yang dimiliki.

Pada 1992, dia memutuskan untuk melanjutkan studi dengan mengambil S2 bidang manajemen keuangan di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya Jakarta. Hal itu meningkatkan kapasitasnya menjadi pengelola mineral yang profesional.

Menyabet gelar Master in Bussiness Administrasi (MBA) atau Magister Manajemen (MM) membuat pria kelahiran 29 Juni 1966 ini langsung diterima bekerja di PT Simaxindo Primadaya di Jakarta. Sebuah perusahaan yang berjalan di bidang kontraktor pembangunan pembangkit listrik.

Dalam perusahaan ini, Ahok menduduki posisi sebagai staf direksi bidang analisa biaya dan keuangan proyek. Namun, pada 1995 Ahok kembali pulang kampung untuk konsentrasi pada usaha rintisannya di Belitung.

Mendirikan PT Nurindra Ekapersada

Pada 1992, Ahok mendirikan PT Nurindra Ekapersada sebuah perusahaan yang disiapkan untuk membangun pabrik Gravel Pack Sand (GPS) pada tahun 1995. 

Pabrik itu dibangun di Dusun Burung Mandi, Desa mengkubang, Kecamatan Manggar, Belitung Timur.

Dia memiliki cita-cita dengan mendirikan pabrik pengolahan pasir kuarsa tersebut dapat menjadi proyek percontohan untuk menyejahterakan para stakeholder, yakni pemegang saham, karyawan, dan rakyat. 

Selain itu, Ahok juga diharapkan dapat memberikan konstribusi bagi Pendapatan Asli Daerah Belitung Timur dengan memberdayakan sumber daya mineral yang terbatas. 

PT Nurindra Ekapersada memiliki visi untuk menghasilkan sumber daya manusia yang tangguh.

Diketahui, pabrik pengolahan pasir kuarsa pertama di Pulau Belitung ini menggunakan teknologi dari Amerika Serikat dan Jerman atas dukungan seorang tokoh pejuang kemerdekaan almarhum Wasidewo

Pembangunan pabrik ini diharapkan dapat memberikan harapan besar dari cikal bakal tumbuhnya suatu kawasan industri dan pelabuhan samudra dengan nama Kawasan Industri Air Kelik (KIAK).

Hotel Purnama Belitung

Selain usaha tambang, Ahok juga memiliki bisnis penginapan berupa Hotel Purnama Belitung. Hotel ini menawarkan 12 kamar untuk para wisatawan yang letaknya berada tidak jauh dari kediaman utama Ahok.

Hotel tersebut dibangun atas pesan ayahnya sebelum meninggal dunia karena semakin banyaknya pelancong yang berkunjung ke Belitung Timur. Sebelumnya lokasi tersebut merupakan garasi mobil rumah.

Investasi Properti

Ahok juga menjalankan bisnis investasi properti. Dari data di KPU pada tahun 2017, dia memiliki 16 harta tidak bergerak, yang didominasi oleh rumah dan tanah yang berlokasi di Jakarta dan Belitung Timur. Sebagian besar tanahnya berada di tempat kelahirannya yang dia beli dengan uang sendiri.

Tidak hanya itu, Ahok juga memiliki rumah di Jakarta Utara yang dibeli sejak awal tahun 1990-an. Serta tanah seluas 527 meter persegi di daerah Jakarta dengan nilai jual mencapai angka lebih dari 10 miliar rupiah. []

Berita terkait
Ahok Tidak Cocok Jadi Direksi BUMN
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama populer dengan panggilan Ahok dinilai tidak cocok jadi direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Tanggapan Airlangga Hartarto Soal Ahok Kelola BUMN
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan tidak mempermasalahkan Ahok gabung di BUMN.
Jika Ahok Menjadi Direktur BUMN
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama segera menjadi dirut BUMN. Opini Lestantya R. Baskoro