Bintang Muda yang Bakal Bersinar di Copa America

Copa America 2019 menjadi kesempatan bagi pemain muda yang diprediksi bakal bersinar di tahun-tahun mendatang.
Bintang muda yang bakal bersinar, Eder. Pemain belakang Brasil ini akan menjadi salah satu pemain muda yang diperhitungkan di Copa America 2019. (Foto: besoccer.com)

Jakarta - Copa America 2019 menjadi kesempatan bagi pemain muda yang diprediksi bakal bersinar di tahun-tahun mendatang. Mereka adalah the rising star yang akan mencuri perhatian karena kehadiran mereka bisa menenggelamkan para bintang yang mulai meredup. 

Beberapa di antara pemain muda itu memang sudah unjuk kemampuan di berbagai liga. Namun Copa America 2019 bakal menjadi pengesahan kiprah the young guns setelah segera berakhirnya era Lionel Messi dan Luis Suarez. 

Berikut lima pemain muda bertalenta yang diprediksi bersinar di Copa America 2019. 

Eder Militao (Brasil)
Semula agak mengejutkan bila Real Madrid merogoh kocek sampai 50 juta euro atau Rp 805 miliar untuk bek muda yang masih berusia 21 dari Porto. Namun dengan kapasitas yang dimiliki, teknik dan fisiknya, Eder memang pantas bila harganya hampir menyentuh Rp 1 triliun. 

Bek tengah yang ditopang dengan tubuh yang atletis dan memiliki kecepatan serta kekuatan. Dia juga tipikal bek yang tidak terpaku di belakang. Kemampuannya dalam menyerang memberi nilai tambah bagi 

Eder juga tidak hanya bermain sebagai bek tengah. Dia juga bisa diposisikan sebagai bek kanan maupun gelandang bertahan. Pelatih Tite akan menjadikannya sebagai pelapis Thiago Silva dan Dani Alves. Namun tidak menutup kemungkinan Tite menggeser dia ke kanan sekaligus memberi kesempatan kepada Eder untuk membikin keder pemain depan lawan.

Rodrigo Bentancur (Uruguay) 

Saat usianya baru 20, Bentancur sudah melakukan debut di tim nasional senior. Dia juga sudah masuk skuat Uruguay di Piala Dunia 2018

UruguayBintang muda Uruguay Rodrigo Bentancur yang diprediksi bakal melejit di Copa America 2019. (Foto: blackwhitereadallover.com)

Gelandang muda Juventus ini diprediksi bakal makin bersinar. Pengalaman bermain di salah satu kompetisi terbaik Eropa, Serie A Italia, menjadikan Bentancur makin matang. Apalagi dia mampu bersaing mendapatkan tempat di skuat I Bianconeri

Uruguay sangat beruntung karena dianugerahi Bentancur yang disebut-sebut sebagai gelandang muda bertalenta dan komplet. Dengan fisik yang kuat, dirinya bisa bermain sebagai gelandang bertahan maupun serang. Dia juga tak sulit menempati posisi sebagai pemain sayap. Kemampuannya melakukan sprint menjadikan dia bisa bermain di belakang striker. 

Bahkan tidak jarang Bentancur menjadi target man. Ini ditopang dengan posturnya yang tinggi dan kuat. Dengan mobilitas yang tinggi, Bentancur disebut sebagai pemain muda yang menjanjikan. 

Takefusa Kubo (Jepang)

Gelandang berusia 18 ini mendapat julukan Japanese Messi alias Messi Jepang karena keterampilannya mengolah bola yang mirip dengan Lionel Messi. Apalagi, Kubo pernah masuk akademi top Barca, La Masia. Bahkan dirinya sempat mendapat pelajaran selama empat tahun dan memperkuat tim Barca yunior. 

JepangGelandang muda Jepang Takefusa Kubo yang bakal mencuri perhatian di Copa America 2019. Kubo merupakan alumni Akademi La Masia milik Argentina dan mendapat sebutan 'Japanese Messi'. (Foto: latercera.com)

Terakhir, dia sempat akan masuk skuat Barca A untuk usia 14 tahun. Namun Barca dianggap melanggar kebijakan transfer internasional untuk pemain usia U-18. Akibatnya, Kubo batal bergabung dan pulang ke Jepang. 

Talentanya yang mengesankan membuat Kubo sudah masuk timnas U-20 saat usianya baru 15. Dirinya pun tampil di Piala Dunia U-20 2017. Gelandang FC Tokyo ini akan melakukan debut di timnas senior saat berlaga di Copa America 2019. 

Kubo memiliki kecepatan dan teknik yang dengan gampang membuat lawan terkecoh. Bagi pemain belakang lawan, dia jelas menjadi mimpi buruk. Bila mendapat kesempatan lebih banyak bermain di Brasil, Kubo bakal secepatnya kembali ke Eropa. Pasalnya dia hanya tinggal butuh waktu saja kapan bermain di liga Eropa. 

Lautaro Martinez (Argentina)

Striker muda yang baru berusia 18 saat direkrut Inter Milan dari Racing Club. Harganya pun tak murah karena Inter harus merogoh kocek Rp 365 miliar untuk mendapatkan Martinez pada Januari 2018. Dia pun langsung diberi kontrak lima tahun.

ArgentinaStriker Lautaro Martinez (kanan) merupakan salah satu bintang muda Argentina yang bakal melejit di Copa America 2019. Martinez, saat ini, memperkuat Inter Milan. (Foto: dailymail.co.uk)

Martinez menjadi generasi anyar Argentina yang mulai menyusul Paulo Dybala. Bahkan pelatih Lionel Scaloni tak segan melepas striker veteran Gonzalo Higuain demi memberi kesempatan kepada Martinez. 

Pada uji coba melawan Nikaragua sebelum tampil di Copa America, Martinez memborong dua gol bersama Messi. Argentina pun menang 5-1. 

Scaloni tak segan memuji performa Martinez yang disebutnya dinamit. Menurutnya, kehadiran Martinez menjadikan lini depan Albiceleste lebih variatif.

Wuilker Farinez (Venezuela)

Farinez sudah langsung membuat siapa pun terkesan saat melakukan debut di timnas senior melawan Peru pada 2017. Saat itu, kedua tim berlaga di kualifikasi Piala Dunia 2018 yang berakhir imbang 2-2. 

VenezuelaVenezuela mengandalkan kiper muda Wuilker Farinez di Copa America 2019. Dia bakal menjadi salah satu bintang muda yang diperhitungkan. (Foto: fifa.com)

Farinez yang masih berusia 18 tampil menawan dan beberapa kali melakukan penyelamatan gemilang. Dirinya pun tercatat sebagai kiper termuda yang memperkuat Venezuela. Mantan kiper dan pelatih timnas Rafael Dudamel langsung berucap, "Venezuela akan memiliki kiper tangguh sampai 20 tahun ke depan." 

Bagaimana tidak, di usia yang masih muda dia juga berhadapan dengan striker kaliber dunia. Saat menghadapi Chile di pertandingan kualifikasi Piala Dunia, dia paling tidak melakukan tiga penyelamatan dan menggagalkan penalti Alexis Sanchez!

Saat terakhir kali bertemu Argentina dalam laga uji coba, Maret 2019, Farinez beberapa kali melakukan penyelamatan. Venezuela pun menang 3-1. 

Farinez  bisa menjadi yang terbaik di posisi kiper karena kemampuan dalam pengambilan posisi. Dia juga tak sulit menguasai bola dengan kedua kakinya. Bahkan serangan balik tim bisa diawali dari tendangannya. 

Performa Farinez dianggap mirip kiper Jerman Manuel Neuer. Tak heran bila kiper klub Kolombia Millonarios ini dipediksi bakal melejit di Copa America. Dia juga diperkirakan segera terbang ke Eropa usai bermain di turnamen itu. []

Baca juga: 

Berita terkait