Bimbim Slank Prihatin Pancasila Hanya Jadi Gantungan di Tembok Rumah

"Kami prihatin, Pancasila hanya menjadi gantungan di tembok-tembok rumah tanpa diamalkan. Banyak yang melupakan Pancasila," ujarnya di Yogyakarta, Kamis (31/5).
Sri Sultan HB X menjamu buka puasa bersama personel Slank di kediaman Kraton Kilen Yogyakarta, Kamis (31/5). Acara ini merupakan rangkaian acara konser Indonesia Damai yang digelar di UGM Yogyakarta bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila. (Ans)

Yogyakarta (Tagar 31/5/2018) - Drumer grup rock Slank, Bimbim mengaku prihatin dengan sejumlah insiden intoleransi yang marak akhir-akhir ini di Indonesia. Rangkaian insiden tersebut menandakan masih banyak warga Indonesia yang belum mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Padahal, kata Bimbim, Pancasila adalah pedoman bagi bangsa Indonesia untuk berkehidupan. Dia menyakini jika semua warga mengamalkan Pancasila, Indonesia akan maju, sejahteran dan damai.

"Kami prihatin, Pancasila hanya menjadi gantungan di tembok-tembok rumah tanpa diamalkan. Banyak yang melupakan Pancasila," ujarnya di Yogyakarta, Kamis (31/5).

Tidak heran, dia bersama personel Slank lainnya sangat antusias bisa menggelar konser Pancasila yang digelar di UGM Yogyakarta, Jumat besok (1/6). Konser bertajuk Indonesia Damai ini dalam rangkaian peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni.

Slank sudah tiba di Yogyakarta. Mereka bersilaturahmi menemui Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X di kediaman Kraton Kilen Yogyakarta. Di tempat itu, Slank dijamu berbuka puasa bersama raja bersama keluarga.

Rencananya dalam Konser Indonesia Damai itu, Sri Sultan HB X juga akan menyampaikan orasi kebangsaan.

Dalam perjalanan menuju Kraton Kilen, personel Slank menaiki andong dari Tugu Pal Putih - Malioboro - Alun-alun Utara - Pageralan Keraton Yogyakarta - Kraton Kilen. Selama naik andong, Kaka, Bimbim, Ivanka dan Ridho tampak sumringah menyapa dan melambaikan tangan kepada warga. (ans)


Berita terkait