Jakarta – Perusahaan rintisan Bill Gates tengah mengembangkan reaktor nuklir pertamanya di kota batu bara Kemmerer, negara bagian Wyoming, Amerika Serikat. Pengembangan reaktor ini diperkirakan akan menghabiskan dana senilai US$ 4 miliar atau sekitar Rp 57 triliun (Rp 14.230/US$).
Berdasarkan dari CNBC International, Chris Levesque CEO TerraPower selaku pengembang reaktor ini setidaknya proyek ini akan membutuhkan 2.000 orang pekerja. Selain dalam tahap pembangunannya, saat pengoperasiannya diharapkan proyek ini akan menambah lapangan pekerjaan.
Menurut Levesque sendiri pemerintah Amerika Serikat sendiri saat ini dinilai terlambat dalam pengembangaan industri nuklir. Levesque juga menjelaskan jika China dan Rusia terus membangun teknologi canggih dan menyebarkannya ke negara lain.
- Baca Juga: Bill Gates Siap Bangun Fasilitas Nuklir di Wyoming
- Baca Juga: Kunci Sukses Bill Gates dalam Membangun Bisnis
Pembangunan reaktor ini diharapkan akan menyediakan pasokan listrik sebesar 345 megawatt dan memiliki potensi peningkatan nantinya. Dengan pengolahan yang canggih diharapkan reaktor nuklir ini bisa menyediakan listrik selama 60 tahun kedepan.
Levesque mengali jika teknologi dalam reaktor nuklir ini merupakan yang pertama karena menggunakan Natrium yang dikembangkan TerraPower bersama GE-Hitachi. Natrium ini dinilai memiliki titik didih yang lebih tinggi sehingga dapat mengurangi risiko ledakan dalam reaktor nuklir tersebut.
Kelebihan Natrium yang lainnya adalah tidak memerlukan energi dari luar dalam pengoperasiannya sehingga bisa meminimalisir kerusakan mendadak seperti yang terjadi di Fukushima Daiichi saat Tsunami menerjang Jepang tahun 2011.
TerraPower sendiri akan membuat nuklir ini lebih kecil dibandingkan nuklir konvensional dengan begitu pembuatannya diharapkan lebih cepat dan efisien.
- Baca Juga: Profil Bill Gates, Konglomerat Dunia Pendiri Microsoft
- Baca Juga: Bill dan Melinda Gates Umumkan Perceraian
Karena, pembuatan reaktor ini akan lebih kecil, TerraPower bisa menurunkan biayanya menjadi US$ 1 miliar sehingga bisa mengurangi limbah yang dihasilkan.
Selain keistimewaan pada reaktor nuklir yang akan dibuat, Levesque juga mengatakan kota Kemmerer merupakan tempat sempurna karena faktor geologis, dan teknis seperti kondisi tanah dan tak lupa dukungan masyarakat sekitar.
(Dimas Rafika)