Biden Kedepankan Konsep Multilateralisme di Sidang Umum PBB

Presiden Biden kedepankan pandangannya akan konsep multilateralisme dan berfokus pada diplomasi di sidang umum PBB
Presiden AS, Joe Biden (kanan), bertemu dengan Sekjen PBB, Antonio Guterres, pada Sidang Majelis Umum PBB yang ke-76 di New York, AS, 20 September 2021 (Foto: voaindonesia.com - Reuters/Kevin Lamarque)

New York – Dalam penampilan pertamanya sebagai kepala negara pada Sidang Umum PBB ke-76, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengedepankan pandangannya akan konsep multilateralisme dan berfokus pada diplomasi.

"Ini adalah pekan yang penting bagi Presiden Biden dan kepemimpinannya di panggung dunia, serta mendorong beberapa prioritas penting untuk keamanan nasional Amerika, perdamaian dan kemakmuran dunia yang lebih luas," kata seorang pejabat senior pemerintah Amerika Serikat (AS) kepada wartawan pada Senin, 29 September 2021.

Sikap yang diusung Biden sangat kontras dengan doktrin "Utamakan Amerika" dari pendahulunya, Donald Trump.

Acara tahunan itu merupakan kesempatan bagi PBB yang beranggotakan 193 negara untuk membahas tantangan kepentingan kawasan dan dunia.

Biden menuju ke New York pada Senin, 20 September 2021, malam untuk menghadiri pertemuan langsung dengan sekitar 100 kepala negara di markas besar PBB. Di luar pertemuan itu, ia akan bertemu dengan Perdana Menteri Australia, Scott Morrison.

Kemudian pada Selasa, 21 September 2021, petang, Biden akan bertemu dengan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, di Washington.

Pekan lalu ketiga negara mengumumkan pakta keamanan yang akan menyediakan teknologi kapal selam nuklir Amerika dan kecanggihan angkatan laut Inggris untuk Australia, guna membantu negara itu melawan ancaman di kawasan Indo-Pasifik.

presiden joe bidenPresiden AS, Joe Biden (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Para pengamat melihat langkah itu secara luas sebagai upaya untuk melawan pengaruh China yang berkembang di wilayah tersebut.

Biden juga akan berbicara di PBB, tentang keputusannya yang kontroversial menarik pasukan AS dari Afghanistan, yang ia katakan bagian dari fokus pemerintahannya terhadap musuh sebenarnya yaitu China.

Pada hari Minggu, 19 September 2021, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mendesak AS dan China untuk mencegah perseteruan yang dapat berpotensi Perang Dingin. Guterres meminta kedua negara untuk memperbaiki hubungan mereka yang "tidak sepenuhnya berfungsi" (ps/ka)/voaindonesia.com/VOA. []

Kabinet Biden: Kulit Hitam, Gay, Transgender dan Suku Asli

Biden Pilih Perempuan Transgender Asisten Menteri Kesehatan

Joe Biden Pilih Menteri Kesehatan Keturunan Amerika Latin

Biden Peringati Pride Month dan Soroti Hak-hak LGBTQ

Berita terkait
Biden Bahas Vaksinasi Covid-19 untuk Pekerja
Biden membahas vaksinasi Covid-19 bagi pekerja ketika infeksi di AS melonjak di antara yang tidak divaksinasi
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.