Biden Dilantik Jadi Presiden AS Optimisme Muncul di Eropa

Pelantikan Joe Biden sebagai Presiden AS ke-46 tidak hanya membawa babak baru bagi Amerika, tetapi bagi dunia
Bendera AS dan Uni Eropa di Bandara Internasional Dulles, di Chantilly, Virginia, 3 Juli 2012 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta – Pelantikan Joe Biden sebagai Presiden AS ke-46 tidak hanya membawa babak baru bagi Amerika, tetapi bagi dunia. Baik bagi sekutu maupun musuh, hubungan baru dengan negara adidaya dunia itu sudah mulai terbentuk.

Di sebagian besar Eropa, ada perasaan optimistis. "Setelah Joe Biden terpilih, kita bisa mendengar tarikan napas lega bersama melalui koridor kekuasaan Eropa," kata Rem Korteweg, analis kebijakan luar negeri di Clingendael Institute di Belanda.

“Agenda iklim, kebijakan perdagangan dunia, institusi multilateral, dan keamanan Eropa menjadi agenda utama para pemimpin Eropa, ketika berbicara dengan Joe Biden. Ia pendukung sangat kuat atas hubungan keamanan transatlantik dan pendukung setia NATO," imbuhnya.

Perasaan yang menenangkan di Eropa setelah empat tahun bergejolak dalam hubungan transatlantik sewaktu Presiden Donald Trump berada di pucuk pimpinan Amerika. Namun, mungkin ada rintangan besar di depan, yaitu China.

Awal bulan ini, pada prinsipnya Uni Eropa menyetujui kesepakatan investasi dengan Beijing, meskipun ada kekhawatiran baik di Eropa dan AS atas praktik-praktik perdagangan dan pelanggaran HAM oleh China (ps/ft)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Jerman dan Uni Eropa Sambut Tim Luar Negeri Joe Biden
Setelah empat tahun hubungan sulit dengan pemerintahan Presiden Donald Trump, Jerman dan Eropa menyambut tim keamanan dan luar negeri Biden
Uni Eropa Berharap Joe Biden Menang Pilpres Amerika Serikat
Hubungan AS dengan negara sekutu lamanya di Eropa meregang sejak kepemimpinan Presiden Donald Trump, politisi Uni Eropa berharap Joe Biden menang