Biden Bahas Kekerasan Senjata dengan Pemimpin Kota dan Polisi

Untuk kedua kali hanya dalam tiga minggu, Presiden Biden bertemu di Gedung Putih dengan para pemimpin kota dan anggota penegak hukum
Presiden AS, Joe Biden, bertemu dengan Jaksa Agung Merrick Garland, para pejabat penegak hukum, dan pemimpin komunitas di Gedung Putih ,bahas strategi mengurangi kekerasan bersenjata, di Washington DC, 12 Juli 2021 (Foto: voaindonesia.com - Leah Mills/Reuter)

Jakarta – Untuk kedua kali hanya dalam tiga minggu, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, Senin, 12 Juli 2021, bertemu di Gedung Putih dengan para pemimpin kota dan anggota penegak hukum. Mereka berharap menemukan cara untuk mengurangi kejahatan dan mengekang kekerasan dengan menggunakan senjata api.

Pertemuan itu menggarisbawahi meningkatnya ketakutan akan kekerasan musim panas serta kekhawatiran politik akan imbas kejahatan terhadap Demokrat karena mereka ingin melindungi margin tipis mereka di Kongres.

Salah seorang peserta pertemuan itu adalah Eric Adams, Ketua Borough Brooklyn dan sangat dijagokan untuk menjadi Wali Kota New York City berikutnya. Berbicara kepada para wartawan di luar Gedung Putih pada sore hari, Adams memuji Biden karena menangani masalah ini dengan sangat mendesak.

seorang pemilik toko senjata apiSeorang pemilik toko senjata api mendemonstrasikan senapan semi-otomatis Ruger AR-15, 7 November 2017, di Lynnwood, Washington, AS (Foto: voaindonesia.com/AP)

"Saya harus angkat topi untuk presiden ini," ujar Adams. "Komunitas lain terbangun karena alarm. Komunitas kulit hitam, cokelat, dan miskin terbangun karena suara tembakan. Presiden mengatakan ini bukan Amerika di mana kita akan hidup."

CJ Davis, perempuan pertama yang memimpin Departemen Kepolisian Memphis mengatakan, saat ini, komunitas kulit hitam dan coklat sedang diteror akibat kekerasan dengan senjata api."

Wali Kota dari kota-kota besar dan anggota Kongres menyatakan kekhawatiran akan meningkatnya kejahatan, yang diyakini antara lain karena imbas pandemi. Jajak pendapat menunjukkan masalah itu semakin mengkhawatirkan bagi banyak orang Amerika.

Biden memulai politik yang berisiko, hendak menyeimbangkan dukungan kuatnya bagi penegak hukum dan gerakan reformasi polisi yang diperjuangkan oleh banyak pendukungnya (ka/lt)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Penembakan Massal Marak Warga Amerika Tetap Gemar Senjata
Meskipun penembakan massal terus-menerus terjadi di Amerika Serikat (AS), tapi warga AS tetap menggemari pemilikan senjata api
Tekad Biden Perketat Kepemilikan Senjata Api di Amerika
Biden bertekad memperketat kepemilikan senjata api di Amerika dengan mengumumkan enam tindakan eksekutif pemerintahannya
Tersangka Penembakan Colorado Amerika Beli Senjata Api Legal
Tersangka penembakan di Colorado, Ahmad Al Aliwi Alissa, lulus pemeriksaan pembelian senjata api legal
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.