BI: Utang Luar Negeri Indonesia Triwulan I Melambat

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri Indonesia pada akhir triwulan I 2020 sebesar US$ 389,3 miliar.
Ilustrasi Utang Indonesia. (Foto: pixabay.com/EmAji)

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi utang luar negeri Indonesia pada akhir triwulan I 2020 sebesar US$ 389,3 miliar. Terdiri dari utang luar negeri sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar US$ 183,8 miliar dan sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar US$ 205,5 miliar.

Utang luar negeri Indonesia tersebut tumbuh 0,5% dibandingkan periode sama tahun lalu (yoy), jauh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 7,8% (yoy). Perkembangan tersebut disebabkan oleh penurunan utang luar negeri publik dan perlambatan pertumbuhan utang luar negeri swasta.

Utang luar negeri  pemerintah mengalami penurunan

Berdasarkan keterangan dari Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), posisi utang luar negeri (ULN) pemerintah pada akhir triwulan I 2020 tercatat sebesar US$ 181,0 miliar atau terkontraksi -3,6 persen (yoy), berbalik dari kondisi triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 9,1 persen (yoy). Penurunan posisi ULN pemerintah tersebut antara lain dipengaruhi oleh arus modal keluar dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan pembayaran SBN yang telah jatuh tempo. 

Baca Juga: Utang Luar Negeri Tumbuh Jadi 404 Miliar Dolar AS 

Pengelolaan ULN Pemerintah dilakukan secara hati-hati dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas pada sektor produktif yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Sektor produktif tersebut mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (23,1 persen dari total ULN pemerintah), sektor konstruksi (16,3 peren), sektor jasa pendidikan (16,0 persen), sektor jasa keuangan dan asuransi (13,3 persen), serta sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (11,5 persen).

Bank IndonesiaBank Indonesia. (Fot: indonesia.go.id)

Tren perlambatan ULN swasta masih berlanjut

ULN swasta pada akhir triwulan I 2020 tumbuh 4,5 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 6,6 persen (yoy). Perkembangan ini disebabkan oleh kontraksi pertumbuhan ULN lembaga keuangan dan melambatnya pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan. Pada akhir triwulan I 2020, ULN lembaga keuangan terkontraksi -2,3 persen (yoy), berbalik arah dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 3,6 persen (yoy). 

ULN perusahaan bukan lembaga keuangan juga tumbuh melambat dari 7,6 persen (yoy) pada triwulan IV 2019 menjadi 6,7 persen (yoy) pada triwulan I 2020. Beberapa sektor dengan pangsa ULN terbesar, yakni mencapai 77,7 persen dari total ULN swasta, adalah sektor jasa keuangan & asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas & udara dingin (LGA), sektor pertambangan & penggalian, dan sektor industri pengolahan.

Struktur ULN Indonesia tetap sehat

Didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya, struktur ULN Indonesia tetap sehat.Kondisi tersebut tercermin antara lain dari rasio ULN Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) pada akhir triwulan I 2020 sebesar 34,5%, turun dibandingkan dengan rasio pada triwulan sebelumnya sebesar 36,2%. 

Di samping itu, struktur ULN Indonesia tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang dengan pangsa 88,4% dari total ULN. Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus meningkatkan koordinasi dalam memantau perkembangan ULN, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. 

Baca Juga: Naik 11 Persen, Utang Luar Negeri Indonesia 5.611 T 

Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menyokong pembiayaan pembangunan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.[]


Berita terkait
IMF Beri Keringanan Utang 25 Negara, Indonesia Masuk?
Dewan Eksekutif IMF setuju untuk memberi keringan pembayaran utang pada 25 negara sebagai bagian dari respons dampak pandemi Covid-19.
Naik 11 Persen, Utang Luar Negeri Indonesia 5.611 T
Utang luar negeri (ULN) Indonesia meningkat sebesar 11,9 persen secara tahunan menjadi 400,6 miliar dolar AS atau setara Rp 5.611 triliun.
Utang Terbesar Indonesia Bukan ke Negara China
Utang terbesar Indonesia bukan ke negara China. Ini lima negara pemberi utang terbesar untuk Indonesia.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.