Jakarta, (Tagar 20/11/2017) – "Saat ini zaman semakin canggih, masyarakat lebih pintar untuk memilih media apa yang akan dibaca, makanya diperlukan komunikasi yang lebih inovatif di era digital seperti saat ini,” kata Asisten Gubernur Bank Indonesia (BI) Dyah Nastiti saat membuka Pelatihan Wartawan Daerah 19-22 November di Jakarta, Senin (20/11).
Dia mengatakan, hal itu sejalan dengan tren masyarakat dengan kategori usia di bawah 39 tahun sudah mendominasi masyarakat Indonesia saat ini.
"Usia ini, sangat banyak dan memegang kendali dalam era komunikasi digital," ujarnya.
Sehingga, kata dia, BI bekerja keras menyiapkan data dan informasi yang dikemas sedemikian rupa agar bisa dibaca oleh masyarakat zaman sekarang.
Karena, kata dia lagi, sekitar 65 persen usia penduduk kita rata-rata 28 hingga 39 tahun atau disebut dengan digital native.
"Nah yang menjadi penting, bagaimana peran media dapat mengkomunikasikan sebuah informasi sehingga sampai, dengan baik ke masyarakat yang digital native tersebut.
Nastiti menjelaskan tentang gaya hidup zaman sekarang (now), khususnya bagi digital native tak lagi tertarik dan berminat untuk membaca berita yang panjang, namun lebih didominasi oleh gambar dan sejenisnya.
Digital native Indonesia, kata Nastiti, berdasarkan penelitian, tercatat bahwa rata-rata mereka menghabiskan waktunya selama tiga jam 40 menit dengan gadjet.
Untuk itu berita yang disajikan harus pendek, paragraf yang tajam, hiperlink dan menggunakan keyword yang tepat.
Ketua Panitia yang juga Kepala Departemen Komunikasl Bank Indonesia, Agusman juga mengatakan pentingnya komunikasi yang lancar, efektif, dan efisien.
“Hal itu membuat transmisi kebijakan BI dapat diterima seluruh tataran industri, pelaku usaha dan masyarakat, terutama dalam pengendalian ekspektasi inflasi,” ujarnya. (ant/yps)