Jakarta - Masih banyaknya sektor ekonomi yang belum menunjukkan pertumbuhan signifikan membuat Bank Indonesia (BI) merasa khawatir. Untuk itu, bank sentral memperkirakan pertumbuhan negatif masih akan berlanjut di triwulan ketiga 2020.
"Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi di triwulan ketiga ada kemungkinan masih negatif," kata Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI, Juda Agung dalam webinar di Jakarta, Kamis, 23 Juli 2020 seperti dikutip dari Antara.
Ini balapan dengan waktu, bagaimana kebijakan pemerintah dan KSSK dapat efektif untuk mencegah terjadinya risiko resesi yang dalam.
Baca Juga: BI: Pertumbuhan Ekonomi Tak Terganggu Covid-19
Menurutnya, proyeksi itu dapat terjadi karena berbagai sektor korporasi, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) maupun rumah tangga belum menunjukkan adanya tanda-tanda pertumbuhan signifikan akibat dampak Covid-19. Untuk itu, diharapkan berbagai kebijakan fiskal maupun moneter yang sudah dirumuskan dapat berjalan efektif agar pemulihan ekonomi dapat segera berjalan.
"Ini balapan dengan waktu, bagaimana kebijakan pemerintah dan KSSK dapat efektif untuk mencegah terjadinya risiko resesi yang dalam," ucap Juda.
Sebelumnya, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi triwulan kedua 2020 akan berada di zona negatif yaitu antara -5,08% --3,54% dengan titik tengah -4,3%. Pemerintah bersama BI, OJK (Otoritas Jasa Keuangan) maupun LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) sudah melakukan sinergi berbagai kebijakan agar ketidakpastian akibat pandemi tidak memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Simak Pula: Bagaimana Bank Indonesia Mencegah Resesi Ekonomi
Kebijakan itu antara lain mulai dari menambah anggaran untuk belanja penanganan Covid-19 dan program pemulihan ekonomi nasional hingga melakukan restrukturisasi kredit untuk UMKM. Melalui kebijakan-kebijakan tersebut, perekonomian diperkirakan dapat mulai pulih pada triwulan ketiga dan keempat, dengan catatan tidak ada gelombang kedua Covid-19. Dengan demikian, pemerintah mengharapkan pertumbuhan ekonomi pada akhir 2020 bisa berada pada kisaran -0,4 hingga 1,0%. []