BI Gelar Pekan QRIS Nasional untuk Dongkrak Pengguna

Bank Indonesia (BI) menggelar Pekan QRIS Nasional 2020 di Bali yang merupakan bagian dari proses sosialisasi ke pelaku usaha dan masyarakat.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho saat sosialisasi QRIS dalam acara Pekan QRIS Nasional 2020, di Level 21 Mall Denpasar, Bali, Rabu 11 Maret 2020. (Foto: Nila Sofianty).

Jakarta - Bank Indonesia (BI) menggelar Pekan QRIS (Quick Respon Indonesia Standard) Nasional 2020 di Bali dari tanggal 9 hingga 14 Maret 2020. Pekan QRIS Nasional ini merupakan bagian dari proses sosialisasi untuk memperkenalkan transaksi pembayaran non tunai lewat QR code sehingga diharapkan bisa meningkatkan jumlah pengguna.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho menyoal pentinganya pemanfaatan QRIS untuk transaksi non tunai. Dengan aplikasi QRIS dapat mempercepat akses keuangan bagi pelaku usaha, mulai dari sektor UMKM, koperasi hingga pariwisata," katanya saat menghadiri kegiatan Pekan QRIS Nasional 2020, di Level 21 Mall Denpasar, Bali, Rabu 11 Maret 2020.

Seperti diketahui, pemerintah menerapkan, mulai 1 Januari 2020, semua transaksi pembayaran non tunai lewat QR hanya menggunakan satu device yaitu Quick Response Indonesia Standart (QRIS). QRIS dapat menerima semua divice, seperti Gopay, OVO, Dana, LinkAja atau penerbit uang elektronik lainnya.

Dengan satu QR Code, bisa menerima pembayaran dari aplikasi penyelenggara mana pun, bahkan bisa menerima pembayaran dari turis asing.

Perwakilan BI Provinsi Bali terus berupaya menyosialisasikan QRIS ke semua elemen, muali dari perbankan, pemerintah, pengusaha, hingga masyarakat umum dalam upaya menggalakkan transaksi non tunai dan menciptakan cashless society. Sosialisasi juga gencar dilakukan kepada UMKM hingga perguruan tinggi sehingga diharapkan mampu mencetak perusahaan rintisan (start up). "UMKM dan perguruan tinggi menjadi fokus kita, selain masyarakat," tutur Trisno.

Indonesia tengah mengalami transformasi digital di berbagai aspek kehidupan. Dampak dari inovasi teknologi yang berkembang pesat, perilaku masyarakat dan dunia usaha berubah ke arah digital, sehingga mendorong otoritas terus melakukan inovasi untuk merespon perubahan tersebut, salah satunya dengan adanya aplikasi QRIS.

Dengan QRIS, merchant termasuk pelaku usaha UMKM dapat menggunakan model pembayaran secara non tunai dengan hanya satu macam QR Code. Dengan satu QR Code, bisa menerima pembayaran dari aplikasi penyelenggara mana pun, baik dari bank atau non-bank, bahkan bisa menerima pembayaran dari turis mancanegara. “Salah satu keunggulan QRIS adalah antar aplikasi pemain, baik bank maupun non-bank saling terhubung dengan mudah," ucap Trisno.

Terkait Pekan QRIS, digelar secara serentak di seluruh Indonesia. "Di Bali sudah dimulai sejak Senin lalu, diharapkan dengan adanya kegiatan ini masyarakat semakin mengenal QRIS dan manfaatnya," tutur Trisno.[]

Baca Juga:

Berita terkait
BI: 60 Ribu Merchant di Bali Sudah Gunakan QRIS
BI Kantor Perwakilan Bali menyebutkan, hingga Februari 2020, sebanyak 60 ribu merchant telah bergabung dalam sistem pembayaran digital QRIS.
Transaksi Pakai QRIS Aman di Dalam dan Luar Negeri
QRIS Code diluncurkan Bank Indonesia sebagai pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik, atau mobile banking.
Asosiasi Fintech: Potensi Bisnis Dompet Digital Gede
Pertumbuhan dompet digital masih akan terus berlangsung hingga beberapa tahun mendatang.