Bertambah 7 Pasien, Kasus Covid-19 di Aceh Jadi 440

Pasien virus corona atau Covid-19 di Aceh bertambah sebanyak 7 pasien pada Selasa, 4 Agustus 2020.
Ilustrasi corona (Foto: Pixabay)

Banda Aceh - Pasien virus corona atau Covid-19 di Aceh bertambah sebanyak 7 pasien pada Selasa, 4 Agustus 2020. Penambahan ini membuat kasus Covid-19 di Tanah Rencong tembus 440 kasus.

Hal tersebut berdasarkan data yang diupdate di website Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, Selasa, 4 Agustus 2020 pukul 15.00 WIB. Data tersebut juga menyebutkan, 7 pasien tambahan itu tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Aceh. Rinciannya adalah Aceh Barat Daya (Abdya) 2 orang, Bireuen, Aceh Timur, Lhokseumawe, Aceh Besar, dan Aceh Tamiang masing-masing 1 kasus.

Covid-19 bukan hoaks dan korbannya dari semua umur dan unsur.

Dari 440 pasien, sebanyak 285 orang masih dirawat atau isolasi, 138 orang sudah sembuh dan 17 orang meninggal dunia. Sedangkan PDP sebanyak 145 orang, rinciannya 7 orang masih dirawat, 135 orang sudah sembuh dan dibolehkan pulang serta 3 orang meninggal dunia.

Sedangkan ODP sebanyak 2352 orang. Dari jumlah ini, 2329 sudah siap menjalani proses pemantauan dan 23 orang dalam proses pemantauan.

Sementara, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani hingga Selasa, 4 Agustus 2020 pukul 17.00 WIB, belum merilis secara resmi pasien Covid-19 per hari ini.

Sebelumnya, Saifullah menjelaskan, virus corona nyata dan korbannya sudah di depan mata, baik yang sembuh, sedang dirawat, maupun meninggal dunia. Covid-19 bukan hoaks dan korbannya dari semua umur dan unsur.

Bahkan, kata dia, ada puskesmas dan rumah sakit yang terpaksa tutup sementara karena petugasnya terinfeksi virus corona. Ruang perawatan pasien Covid-19 di Respiratory Intensive Care Unit (RICU) dan Poliklinik Penyakit Infeksi New Emergeng and Reemerging (Pinere) RSUZA Banda Aceh, dilaporkan juga sudah penuh. "Dan sebagian pasien infeksi virus corona terpaksa dialihkan perawatannya di Asrama Haji, Banda Aceh," ujarnya.

Saifullah juga berharap bupati/wali kota dapat mempersiapkan rumah sakit umum daerah sebagai tempat perawatan maupun isolasi OTG positif Covid-19, namun tidak perlu dirawat. Seperti yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen dan Gayo Lues.

Disebutkan Saifullah, Pemkab Bireuen memiliki tempat isolasi khusus tersebut di Cot Batee Gelungku. Begitu juga Pemkab Gayo Lues yang memanfaatkan Balai Latihan Kerja (BTK).

“Apabila semua OTG Covid-19 dirujuk untuk isolasi di Banda Aceh tidak akan cukup tempat, dan sangat tidak efisien,” tutur dia. []

Baca juga:

Berita terkait
Soal Sembako Corona untuk Warga Aceh di Malaysia
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah tidak pernah menjanjikan bantuan Sembako untuk masyarakat Aceh terimbas corona atau Covid-19 di Malaysia.
Pengamat: Jangan Lalai, Aceh Darurat Covid-19
Jumlah kasus yang telah mencapai ratusan, warga masih abai dan pemerintah masih lalai di Aceh.
Perbedaan HUT Ke-75 RI di Aceh Tamiang
Karena corona, pelaksanaan upacara HUT RI ke-75 di Aceh Tamiang akan diikuti dengan peserta terbatas.
0
Serahkan Alat Dukung Penyandang Disabilitas, Mensos Minta Tingkatkan Kepedulian Terhadap Sesama
Menteri Sosial (Mesos) Tri Rismaharini memuji konsistensi jemaat dan pimpinan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP).