Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong para pelaku ekonomi kreatif terutama Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di sektor kriya untuk mendalami pemasaran digital melalui program Master Class 'Peningkatan Kompetensi Pelaku Ekonomi Kreatif dalam Pemasaran Digital'. Ini bertujuan agar para pelaku usaha kreatif memperkuat kapasitas kompetensinya untuk keluar dari krisis akibat pandemi Covid-19 serta mampu menembus pasar ekspor secara efisien.
Beralih ke digital merupakan solusi paling efektif. Bila pemilik usaha bisa semakin kreatif memasarkan produk lewat dunia digital, maka sebagian masalah penjualan akan teratasi.
Deputi Bidang Ekonomi Digital & Produk Kreatif Kemenparekraf, Muhammad Neil EL Himam mengatakan pelatihan ini menjadi hal penting karena menurut catatan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) per April 2020, dunia usaha yang terdampak signifikan akibat pandemi Covid-19 adalah UMKM. Padahal, UMKM berkontribusi sebesar 60,3 persen dari total PDB Indonesia dan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja dan 99 persen dari total lapangan kerja.
Terkait pelatihan berkelanjutan tersebut, kata Muhammad Neil, ditujukan khusus untuk pemilik usaha di subsektor kriya di mana 100 pebisnis ini akan menerima pelatihan komprehensif tentang pemasaran digital secara ekslusif.
"Beralih ke digital merupakan solusi paling efektif. Bila pemilik usaha bisa semakin kreatif memasarkan produk lewat dunia digital, maka sebagian masalah penjualan akan teratasi. Yang penting, mereka bersungguh-sungguh mendalami strategi pemasaran digital," ucap Muhammad Neil melalui siaran pers Kemenparekraf seperti dikutip Tagar, Rabu, 23 September 2020.
Dalam program tersebut, para peserta nantinya mendapat berbagai materi pelatihan, seperti memahami 12 perubahan perilaku konsumen selama pandemi, bagaimana membangun branding di dunia digital untuk bertahan selama pandemi, langkah-langkah mengembangkan digital marketing. Kemudian, mengembangkan rencana bisnis digital untuk menarik investor dan mendatangkan penjualan menggunakan iklan di Instagram.
Setelah pelatihan tersebut, diharapkan para pelaku bisnis kriya bisa menerapkan konsep pemasaran digital agar mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19 dan bersaing dengan pebisnis lainnya secara global.
"Ini bentuk dukungan kami kepada pengusaha kriya agar memiliki jangkauan pasar yang lebih luas. Berikutnya, kami juga sedang mempertimbangkan untuk membuat kelas bagi pelaku industri kreatif lainnya," kata Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Yuana Rochma Astuti.
Kemenparekraf akan terus mendukung pelaku UMKM, kata Yuana, terutama pelaku usaha di subsektor kriya dan subsektor ekonomi kreatif lainnya untuk segera go digital.
Dalam sesi pelatihan juga akan hadir pelaku bisnis subsektor kriya yang akan berbagi pengalaman pemasaran digital mereka salah satunya adalah Creative dan Digital Marketing Noesa, Annisa Hendrato. Menurut dia, pemasaran digital merupakan salah satu jalan keluar pelaku usaha ekonomi kreatif yang efektif, terlebih UMKM di tengah pandemi Covid-19 sekarang ini.
"Pembeli kini bisa membeli secara online produk kami sehingga penjualan dapat terus dilakukan. Sudah saatnya para pelaku bisnis kriya semakin percaya diri memasuki era pemasaran digital," tutur Annisa.[]