Berdiam Diri di Rumah Hentikan Penyebaran Covid-19

Wawaimuli Arizal mengimbau kepada seluruh masyarakat yang kotanya belum terinfeksi virus corona (Covid-19) untuk tetap berada di dalam rumah.
lustrasi ketika karantina di rumah. (Foto: bostonglobe.com/ ZBIGNIEW BZDAK/ASSOCIATED PRESS)

Jakarta - Dokter Ahli Farmakologi Wawaimuli Arizal mengimbau kepada seluruh masyarakat yang kotanya belum terinfeksi virus corona atau Covid-19, untuk tetap berada di dalam rumah. 

Pasalnya, penyebaran virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China itu pola penularannya sangat cepat dan telah menginfeksi ratusan orang di berbagai kota di Indonesia.

Dengan berdiam diri di rumah akan memutus transmisi penularan, karena kita tidak tahu kita terinfeksi atau tidak.

Dia menjelaskan seseorang belum bisa memastikan apakah telah terjangkit Covid-19 atau tidak, tanpa ditopang alat bantu pengecekan. Oleh sebab itu, Wawaimuli berharap agar karantina mandiri dapat diberlakukan sejak dini, untuk mencegah meluasnya penularan corona.

Baca juga: Fadli Zon dan Fadjroel Saling Cibir soal Covid-19

"Kita harus memikirkan orang-orang dengan komorbid. Artinya dengan penyakit penyerta seperti orang tua, hipertensi, gula, asma, merokok dan lain-lain yang bila terinfeksi kebanyakan menjadi berat. Dengan berdiam diri di rumah akan memutus transmisi penularan, karena kita tidak tahu kita terinfeksi atau tidak," katanya kepada Tagar, di Jakarta, Senin, 23 Maret 2020.

Wawaimuli mengatakan masyarakat juga harus mulai membatasi diri untuk tidak bepergian ke luar kota, serta tinggal saja di rumah dan tetap menjaga kesehatan tubuh. Terpenting, adalah menaati tiap petunjuk dari World Health Organization (WHO) dan pemerintah.

"Membatasi diri untuk tidak ke luar kota. Berdiam di rumah atau social distancing. Jaga kesehatan, makanan bergizi seimbang sesuai kebutuhan. Olahraga di dalam rumah. Jaga kebersihan sesuai anjuran yang sudah sering disosialisasi," ujarnya.

Kemudian, dia menyarankan agar masyarakat juga tidak sembarangan mengonsumsi obat-obatan tanpa resep dari dokter.

"Jangan mengonsumsi obat yang harus dibeli dengan resep dokter. Beri batasan pada pendatang, dengan lakukan cek kesehatan saat masuk ke kota tersebut," kata dia.

Baca juga: SBY Dukung Jokowi Perangi Covid-19 Tanpa Lockdown

Meskipun ada beberapa kabupaten-kota warganya belum terdampak kasus Covid-19, namun upaya-upaya pencegahan dengan melakukan pengecekan harus tetap dilakukan.

Wawaimuli menambahkan, pada prinsipnya tidak mungkin dilakukan rapid test kepada seluruh penduduk di suatu kota, sehingga seseorang belum bisa memastikan apakah dirinya telah terjangkit virus corona atau tidak.

"Iya, karena belum masuk. Artinya, belum dilaporkan positif. Bisa saja ada yang carrier tanpa gejala atau carrier asymptomatik. Tanpa gejala tapi kalau di tes+positif Covid-19," ucap Wawaimuli. []

Berita terkait
Langkah Jokowi soal Corona, Fadli Zon: Tidak Dagelan
Politikus Gerindra Fadli Zon menyambut langkah Presiden Jokowi dalam pencegahan virus corona (Covid-19) di Indonesia.
Sosok Ainun Najib di Balik KawalCovid19.Id
Lebih dekat dengan Ainun Najib, sosok di balik lahirnya gerakan kawal Covid-19 yang juga merilis website kawalcovid19.id. Ini profil lengkapnya.
Kenapa Pasien Covid-19 di Indonesia Terus Bertambah
Presiden Jokowi umumkan pasien Covid-19 pada 2 Maret 2020 hanya dua pasien, di hari-hari berikutnya bertambah sedikit tapi belakangan melonjak
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.