Bentjok dan Heru H Belum Bayar Utang ke Asabri

Anjloknya aset Asabri saat ini dfisebabkan oleh penurunan nilai investasi yang sebagian ditempatkan di perusahaan Bentjok dan Heru Hidayat.
Gedung kantor pusat PT Asabri (Persero). (Foto: Facebook/PT ASABRI-Persero)

Jakarta - Direktur Utama PT Asabri (Persero) Sonny Widajaja mengatakan anjloknya aset perseroan saat ini disebabkan oleh penurunan nilai investasi yang sebagian besar ditempatkan pada grup usaha milik Benny Tjokro dan Heru Hidayat. Pihaknya saat ini tengah meminta pertanggungjawaban kepada Benny Tjokro alias Bentjok dan Heru Hidayat dalam rangka pemulihan aset investasi dengan total nilai Rp 11,4 triliun.

"Besaran ini terdiri dari Heru Hidayat sebesar Rp 5,8 triliun, serta Benny Tjokro sebesar Rp 5,6 triliun," ujar Sonny dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR-RI di Kompleks Parlemen Jakarta, Rabu 19 Februari 2020.

Heru adalah Komisaris Utama PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) yang juga memiliki beberapa saham lain. Sementara Bentjok adalah Dirut PT Hanson International Tbk (MYRX) dan pemilik PT Rimo Internasional Tbk (RIMO). Keduanya kini menjadi dua dari enam tersangka kasus dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

Benny TjokrosaputroDirektur Utama PT Hanson International Tbk (MYRX) Benny Tjokrosaputro berjalan meninggalkan gedung bundar Kejaksaan Agung usai diperiksa sebagai saksi di Jakarta, Senin, 6 Januari 2020. (Foto: Antara/Nova Wahyudi)

Untuk mencapai RBC 100 persen, dibutuhkan peningkatan aset Rp 7,05 triliun. 

Walaupun dinilai Sonny tidak mudah, penagihan pertanggungjawaban tersebut tetap harus dilakukan guna menyehatkan kondisi keuangan perseroan. Selain itu, upaya lain yang ditempuh oleh Asabri untuk menyehatkan kondisi finansial adalah dengan melakukan pemetaan aset investasi yang tidak produktif dan mengubah strategi investasi dari agresif ke konservatif. "Kami juga meminta para manajer investasi untuk meningkatkan pengelolaan portofolio dana sesuai dengan prospektus penawaran," tuturnya.

Untuk diketahui, Asabri mengalami tekanan keuangan yang cukup dalam dengan catatan risk based capital (RBC) minus 571 persen. Bahkan, perusahan milik negara itu memproyeksi keadaan lebih kronis bakal terjadi tahun ini dengan prediksi minus 643 persen. "Untuk mencapai RBC 100 persen, dibutuhkan  peningkatan aset Rp 7,05 triliun. Sedangkan, untuk RBC 120 persen, kami memerlukan peningkatan Rp 7,26 triliun," ucap Sonny.

Heru Hidayat(Foto: ANTARA/Anita Permata Dewi/Heru Hidayat).

Sebagai informasi, perusahaan asuransi di Indonesia wajib memiliki tingkat RBC minimal sebesar 120 persen. Semakin tinggi RBC sebuah perusahaan asuransi, maka bisa dikatakan bahwa perusahaan asuransi tersebut semakin baik dan sehat.

Risk based capital adalah salah satu metode pengukuran batas tingkat solvabilitas yang disyaratkan dalam undang-undang. RBC ini untuk mengukur tingkat kesehatan keuangan sebuah perusahaan asuransi untuk memastikan pemenuhan kewajiban asuransi dan reasuransi dengan mengetahui besarnya kebutuhan modal perusahaan sesuai dengan tingkat resiko yang dihadapi perusahaan dalam mengelola kekayaan dan kewajibannya.

Sementara itu, hingga Desember 2019 Asabri melakukan penempatan portofolio investasi pada beberapa sektor, seperti reksadana Rp 4,16 triliun (45, 32 persen), obligasi Rp 2,49 triliun (30,57 persen), saham Rp 1,29 triliun (14,53 persen). Kemudian, deposito Rp 640 miliar (7,12 persen), dire (dana investasi real estate) Rp 120 miliar (1,34 persen), infrastruktur Rp 75 miliar (0,83 persen), dan EBA (efek beragun aset) Rp 26 miliar (0,3 persen). Total dana kelolaan dari seluruh instrumen investasi tersebut mencapai Rp 8,98 triliun yang berasal dari produk tunjangan hari tua, tunjangan kecelakaan kerja, dan tunjangan kematian. []

Baca Juga:

Berita terkait
Erick Thohir Berhentikan Dua Direktur Asabri
Menteri BUMN Erick Thohir memberhentikan dua direktur Asabri Herman Hidayat dan Rony Hanityo Apriyanto melalui SK nomor SK-36/MBU/01/2020.
Mau Dilebur dengan Asabri, Dirut Taspen: Kami Siap
Rencana pemerintah untuk melebur dua perusahaan asuransi berlabel BUMN PT Taspen (Persero) dan PT Asabri (Persero) masih terus bergulir.
Tunggu Hasil Penelusuran Jiwasraya dan Asabri
KSP Moeldoko menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus Jiwasraya kepada hukum, jika ada penyalahgunaan pelaku harus dihukum
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.