Bencana Sulteng: Masa Darurat Berakhir, Sebagian Pasukan TNI Ditarik

Bencana gempa dan tsunami di Palu, Sigi, dan Donggala Sulteng: masa darurat berakhir, sebagian pasukan TNI ditarik.
Pangkogasgab Mayjen TNI Tri Soewandono memberikan sambutan pada acara penarikan pasukan dari Divisi Infanteri 3 Kostrad di Pelabuhan Laut Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (27/10/2018). (Foto: Mayor Sunaryo)

Palu, (Tagar 28/10/2018) - Masa tanggap darurat penanganan bencana alam di Sulawesi Tengah telah berakhir dengan Surat Keputusan Gubernur Sulteng No. 466/425/BPBD/2018 tgl 25 Okt 2018.

Masa tanggap darurat selesai dilanjutkan penetapan status Masa Transisi Darurat Menuju Pemulihan.

Menko Polhukam Wiranto dalam kunjunganya ke Palu, Jumat (26/10) menyampaikan bahwa dengan berakhirnya masa tanggap darurat, pasukan TNI mulai dikurangi.

Menko Polhukam menyampaikan bahwa kondisi Palu, Sigi dan Donggala saat ini sudah mulai pulih sehingga personel TNI secara berangsur akan ditarik.

Terkait adanya kekhawatiran timbulnya kembali penjarahan, Menko Polhukam mengatakan tidak perlu cemas karena ketersediaan bahan makanan sudah cukup, juga ketersediaan air bersih untuk minum. Menurutnya tidak ada alasan untuk melakukan penjarahan.

Pasukan TNI yang ditarik adalah pasukan yang pertama datang, yaitu prajurit Kostrad dari Makassar, karena saat itu sangat dibutuhkan untuk pengamanan dari penjarahan serta untuk penyelamatan dan pencarian korban serta evakuasi.

Pasukan TNI di PaluPasukan Divisi Infanteri 3 Kostrad di Pelabuhan Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (27/10/2018). Mereka setelah hampir sebulan bertugas di lokasi gempa dan tsunami di Paku, Sigi, dan Donggala Sulteng, bersiap ditarik untuk tugas berikutnya di tempat lain. Mereka menggunakan KRI Makassar menuju Makassar. (Foto: Mayor Sunaryo)

Pekerjaan-pekerjaan tersebut saat ini sudah tidak ada lagi, kata Menko Polhukam. Selanjutnya mereka diperbantukan untuk mendirikan selter-selter pengungsian dan membantu mengkoordinir kebutuhan dasar di pengungsian.

Pada Sabtu (27/10) secara resmi pasukan dari Divisi Infanteri 3 Kostrad diantar oleh Pangkogasgab melalui Pelabuhan Laut Pantoloan. Personel yang ditarik berjumlah 1335 orang dari Brigif PR-3/Kostrad, Yonif PR-431 dan PR-432, Yon Armed 6/Tamarunang dan Yon Arh-16/Maleo. Mereka menuju Makassar menggunakan KRI Makassar, setelah kurang lebih sebulan bertugas di wilayah Palu, Sigi dan Donggala.

Pangkogasgab Mayjen TNI Tri Soewandono pada saat pengantaran, menyampaikan ucapan terima kasih kepada prajurit jajaran Divisi Infanter 3 Kostrad, karena menurutnya selama penugasan telah menunjukan kehebatan, semangat dan tidak ada pelanggaran.

"Kalian adalah pionir, saat masyarakat sedang tidak berdaya, kalian hadir untuk memberikan pertolongan," ujarnya. "Apalah artinya Pangkogasgab tanpa adanya prajurit yang hebat seperti kalian."

Pasukan Kostrad ini akan kembali untuk berlatih dan siaga operasional.

Pada kesempatan tersebut Mayjen Tri Soewandono juga mengatakan sejarah mencatat bahwa gempa bumi, tsunami dan Likuifaksi bisa cepat pulih karena adanya campur tangan prajurit. Semua bahu-membahu melaksanakan tugas kemanusiaan. 

"Terima kasih untuk kerja keras kalian. Saya bangga dan hormat kepada kalian. Selamat berjumpa dengan keluarga," kata Pangkogasgab pada akhir sambutannya. []

Berita terkait
0
Mendagri Lantik Tomsi Tohir sebagai Irjen Kemendagri
Mendagri mengucapkan selamat datang, atas bergabungnya Tomsi Tohir menjadi bagian keluarga besar Kemendagri.