Jakarta - Punya pasangan hidup yang gemar berselingkuh pasti membuat sakit hati, dan kebayakan orang yang melakukan perselingkuhan akan menyalahkan gen yang diwariskan dari orangtuanya.
Tapi, apakah benar hobi selingkuh adalah sifat yang menurun secara genetik?
Menurut penelitian, baik pria maupun wanita yang memiliki kecenderungan selingkuh memang dipengaruhi oleh gen yang diwariskan secara genetik. Faktanya, 63% kecenderungan selingkuh pada pria diturunkan secara genetik, sedangkan pada wanita sekitar 40%. Ternyata gen yang berperan memicu kebiasaan selingkuh adalah D4 plymorphsm atau disingkat DRD4.
Dilansir dari ABC News, setiap orang memang terlahir dengan membawa gen DRD4 yang memproduksi hormon dopamin, dan yang menentukan bakat selingkuhnya adalah varian serta ukuran dari gen DRD4
Hormon dopamin diproduksi oleh otak ketika suasana hati sedang gembira. Selain perselingkuhan, gen DRD4 juga dikaitkan dengan kecanduan seseorang terhadap alkohol dan tantangan.
Selain gen DRD4, gen AVPR1A juga berperan dalam perselingkuhan. Gen AVPR1A memproduksi arginine vasopressin yang mengatur rasa percaya dan empati seseorang, dan varian tertentu dari gen AVPR1A dipercaya berpotensi menjadi gen selingkuh.
Bukan hanya faktor genetik yang mempengaruhi keinginan seseorang untuk selingkuh, tapi juga karena faktor ekonomi, sosial dan psikis.
Tapi, orang-orang yang terlahir dengan gen DRD4, gen AVPR1A belum pasti akan menjadi pelaku perselingkuhan, karena semua kembali pada pribadi masing-masing. Karena itulah, orang-orang yang merasa jenuh dalam hubungan sebaiknya melalukan kegiatan baru yang lebih menantang agar tidak bosan sehingga keinginan selingkuh bisa dihindari. []
Baca Juga:
Cara Mudah Mengetahui Istri Selingkuh
Pria Selingkuh Berdasarkan Sains
Tyna Kanna Mirdad Memilih Bisu Usai Isu Selingkuh
Skandal Perselingkuhan Kerajaan Inggris