Belasan Orang Meninggal karena Penyakit TBC di Aceh Tamiang

Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang mencatat setidaknya 14 orang meninggal karena penyakit TBC dalam kurun waktu dua tahun.
Ilustrasi TBC dan Virus Corona. (Foto: Pixabay/geralt)

Aceh Tamiang - Koordinator bagian program pemberantasan penyakit menular langsung Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Ns Wan Arfi Nazli mengatakan, kasus kematian penderita penyakit Tuberculosis atau TBC di kabupaten Tamiang sejak tahun 2019 ke 2020 berjumlah 14 orang.

"Tahun 2019 sebanyak 11 orang, sedangkan di 2020 hingga bulan November ini sebanyak 3 orang," kata koordinator pengelola program pemberantasan penyakit menular langsung Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang, Ns Wan Arfi Nazli, kepada Tagar, Senin, 2 November 2020.

Faktor penyebabnya, kata dia, kebanyakan pasien putus melakukan pengobatan, atau meminum obat tidak sampai tuntas dari jangka waktunya.

Padahal, menurut Arfi, pemerintah sendiri telah menyediakan obat kepada penderita secara gratis, agar pasien dapat sembuh dari penyakit TBC. "Namun kenyataannya, masih banyak masyarakat yang enggan berobat sampai tuntas," katanya.

Tahun 2019 sebanyak 11 orang, sedangkan di 2020 hingga bulan November ini sebanyak 3 orang.

Wan Arfi Nazli menyebutkan, penyakit TBC sendiri masih menjadi perhatian khusus pemerintah Indonesia. Bukan tanpa alasan, berdasarkan catatan jumlah kematian akibat penyakit TBC masih tinggi. Bahkan setiap harinya selalu menemukan kasus kematian yang diakibatkan penyakit TBC.

"Data Nasional menunjukan, kematian akibat TBC setiap 1 jamnya mencapai 13 sampai 14 pasien," katanya.

Sehingga, pemerintah terus mendorong seluruh dinas kesehatan di Indonesia agar dapat melakukan upaya penekanan angka kematian akibat penyakit TBC.

Meski demikian, Arfi mengaku, banyak juga penderita TBC yang berhasil sembuh. Tercatat, di tahun 2019, penderita TBC di Aceh Tamiang yang berhasil sembuh sebanyak 228 orang.

"Dan di tahun ini, 2020, data yang masuk baru 1 orang yang berhasil sembuh di Aceh Tamiang," ujarnya.

Kendati begitu, pihaknya terus melakukan upaya pencegahan dan menekan terhadap angka penderita TBC di Aceh Tamiang, dengan terus melakukan sosialisasi ke masyarakat maupun melakukan monitoring terhadap mereka yang masih mengidap penyakit itu.

Seperti diketahui, Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, mencatat, jumlah penderita penyakit Tuberculosis (TBC) selama 2 tahun terakhir, tahun 2019 hingga tahun 2020 mencapai 610 kasus. Dari jumlah tersebut, angka kasus di tahun 2020 hingga memasuki awal bulan November sebanyak 175 kasus.

"Jumlah itu menurun dibandingkan dengan jumlah kasus di tahun 2019, yakni sebanyak 426 kasus," kata bagian program pemberantasan penyakit menular langsung Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang, Ns Wan Arfi Nazli kepada Tagar, Senin, 2 November 2020.

Data itu, kata Arfi, belum termasuk jumlah data yang masuk ke dinas kesehatan dari fasilitas kesehatan (faskes) swasta yang ada di Kabupaten Aceh Tamiang, seperti, klinik dan praktek.

Sebab, banyak sekali faskes swasta yang tidak melaporkan temuan kasus TBC ke pihak Dinas Kesehatan, padahal, dinas sendiri jauh sebelumnya telah menyampaikan hal itu ke klinik, praktek, dan rumah sakit swasta agar setiap mendapatkan kasus itu, segera melaporkan ke dinas kesehatan setempat.

"Jika semua faskes yang ada melaporkan kasus itu ke dinas, mungkin data itu bisa lebih," katanya. [] 

Berita terkait
Satu Lagi Perampok Toke Sawit di Aceh Ditangkap di Sumut
Polisi kembali menangkap satu orang pelaku yang diduga melakukan perampokan di Aceh. Total 3 pelaku ditangkap.
Penderita TBC di Aceh Tamiang 610 Kasus, Ini Penyebabnya
Selama 2 tahun terakhir, jumlah penderita penyakit Tuberculosis (TBC) di Aceh Tamiang mencapai 610 kasus.
Harga TBS Kelapa Sawit di Aceh Tamiang Merangkak Naik
Harga jual Tandan Buah Segar (TBS) sejak akhir September 2020 lalu mulai merangkak naik menjadi 1.800 per kilogram di Aceh Tamiang.
0
Emma Raducanu dan Andy Murray Optimistis Bertanding di Wimbledon
Raducanu, 19 tahun, akan melakukan debutnya di Centre Court ketika dia bermain melawan petenis Belgia, Alison van Uytvanck