Begini Polda Sulsel Hadapi Hoaks Pemilu 2019

Polda Sulsel memiliki cara untuk menghadapi hoaks Pemilu 2019.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani. (Foto: Tagar/Rio Anthony)

Makassar - Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui Kabid Humas Kombes Pol Dicky Sondani, menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mempercayai hoaks atau berita bohong, terkait hasil Pemilu 2019 yang menyebar di media sosial.

Menurut Dicky, baru-baru ini beredar luas di dunia maya, bahkan dikutip oleh media cetak yang menyatakan, bahwa hasil Pemilu Presiden dan wakil Presiden di luar negeri mengunggulkan salah satu capres-cawapres.

"Kita minta tolong kepada masyarakat jangan percaya dengan hoaks. Apalagi jika menyebarkan berita bohong terkait kemenangan jagoannya saat perhitungan suara di TPS. Masyarakat jangan percaya, percayalah kepada KPU," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Polisi Dicky Sondani kepada Tagar News di Makassar, Senin 15 April 2019.

Sementara untuk lembaga survei kata Dicky, percayalah kepada lembaga survei yang sudah ditunjuk oleh KPU.

"Kalau quick count, mungkin dari pihak KPU sudah menetapkan siapa yang boleh membuat. Terlepas dari itu ngak usah percaya. Karena memang penghitungan cepat mempengaruhi emosional bagi orang yang tidak bisa memahami secara baik," terangnya

"Untuk mengantisipasi itu, pihak Polda Sulsel telah membuat team cyber berjumlah 20 orang, yang bekerja selama 24 jam ini bekerja terus. Ada hoaks di media sosial langsung di hajar, termasuk hoaks yang beredar kemarin di luar negeri itu," sambungnya.

Agar bekerja maksimal, Polda Sulsel telah membentuk tim cyber tiap polres. Dimana satu polres di pimpin oleh satu orang Komisaris Besar Polisi.

"Satu Polres ada 10 orang, 24 Polres ada 240 orang, ditambah Polda dan krimsus, yah sekitar 290 orang, mereka khusus patroli di dunia cyber, karena hoaks itu bisa melalui Facebook, Instagram, Twitter dan Whatsapp. Dengan tegas saya katakan siapapun yang menyebarkan hoaks melalui 4 media sosial ini pasti akan terdata. Apalagi kalau dia buat sendiri dan disebarkan sendiri, pasti ketahuan," terangnya.

Meski begitu, Dicky Sondani mengaku pada momentum masa tenang ini di Sulawesi Selatan belum terdeteksi adanya pelaku penyebar hoaks. Menurutnya, sekarang ini aman-aman, karena hoaks rata-rata dibuat di Pulau Jawa.

"Masyarakat Sulawesi Selatan sangat cerdas walaupun beda pendapat mereka tidak mau sebar hoaks. Mereka mau secara sportif siapa yang menang siapa yang kalah," tutupnya. []

Berita terkait
0
Kapolri: Sinergitas TNI-Polri Harga Mati Wujudkan Indonesia Emas 2045
Kapolri menekankan penguatan sinergitas TNI-Polri menjadi salah satu kunci utama dalam menyukseskan dan mewujudkan visi Indonesia Emas.