Begini Persiapan BPBD Soal Erupsi Merapi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah menyiapkan 12 barak pengungsian.
BPBD siapkan 12 barak pengungsian. (Tagar/Antara)

Sleman - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah menyiapkan 12 barak pengungsian yang berada 10 kilometer lebih dari puncak Gunung Merapi bagi warga yang membutuhkan tempat mengungsi guna menghindari dampak letusan gunung tersebut.

"Saat ini 12 barak pengungsian dengan radius lebih dari 10 km tersebut sudah siap digunakan,sehingga jika ada peningkatan aktivitas Merapi dan BPPTKG memberikan rekomendasi warga harus mengungsi, semua sudah siap," kata Kepala Seksi Mitigasi Bencana BPBD Kabupaten Sleman Joko Lelono, Minggu 22 November 2020.

Barak pengungsian erupsi Gunung Merapi, yang sudah disiapkan antara lain Barak Gayam, Barak Kiaran, Barak Plosokerep Barak Purwobinangun, Barak Girikerto, Barak Pondokrejo, Barak Umbulmartani, dan Barak Tirtomartani.

Kesiapsiagaan kami rasa saat ini sudah siap. Termasuk nanti jika wilayah rawan diperluas, apabila terjadi letusan, teman-teman relawan di bawah juga sudah siap. Namun, nanti diupayakan sebelum status Merapi naik menjadi Awas, semua sudah diungsikan,

Pengungsian warga yang tinggal di dalam kawasan rawan bencana erupsi Gunung Merapi akan dilakukan setelah ada instruksi dari Kepala Pelaksana BPBD Sleman berdasarkan rekomendasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

"Perintah pengungsian satu komando oleh Kalak (Kepala Pelaksana) BPBD atas rekomendasi dari BPPTKG. Saat ini warga yang sudah diungsikan merupakan kelompok rentan dari wilayah yang rawan bencana erupsi sesuai rekomendasi," katanya.

Ia mengatakan bahwa BPBD sudah punya data warga kawasan rawan bencana erupsi Merapi atau KRB III Merapi. "Data ini merupakan hasil survei langsung di lapangan, mulai dari wilayah barat hingga timur. Seperti di Turgo sudah ada, Ngandong juga sudah ada. Sedangkan untuk wilayah Kaliurang, kami belum melakukan pendataan karena kesulitan jejaring yang di sana," kata Joko.

"Nanti jika status naik menjadi Awas, kami akan koordinasi dengan yang lain, akan kami fokuskan ke apa yang direkomendasikan BPPTKG," katanya.

Menurut dia, BPBD juga sudah menyiapkan relawan dan warga untuk melakukan pengungsian jika aktivitas Gunung Merapi meningkat.

"Kesiapsiagaan kami rasa saat ini sudah siap. Termasuk nanti jika wilayah rawan diperluas, apabila terjadi letusan, teman-teman relawan di bawah juga sudah siap. Namun, nanti diupayakan sebelum status Merapi naik menjadi Awas, semua sudah diungsikan," katanya.

Joko menambahkan bahwa perangkat dalam sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS) bencana semuanya dalam kondisi baik.

"Ada satu sensor angin, curah hujan, kelembaban, dan khusus Merapi ada 35 EWS di sepanjang Sungai Gendol yakni di Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul, Srunen, Banjarsari, Bronggang, Morangandan Ngerdi," katanya. []

Baca juga:

Berita terkait
Data Pengungsi Merapi di Magelang, Ada 13 Ibu Hamil Juga
Dari ratusan pengungsi Gunung Merapi yang dievakuasi ke Magelang, ada juga ibu hamil dan ibu menyusui.
Keceriaan Anak-anak Pengungsi Merapi Diajak Main Bola Ganjar
Tiga anak balita di pengungsian di Magelang diajak bermain bola oleh Ganjar Pranowo. Seperti apa keseruannya?
Disdik Sleman Siapkan Wifi untuk Anak Pengungsi Merapi
Dinas Pendidikan Sleman menyiapkan wifi bagi anak pengungsi Gunung Merapi agar bisa tetap mengikuti sekolah daring.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.