Begini Kisah Pendiri Kerjabilitas.com yang Sangat Inspiratif

Perjalanan Rubby Emir mendirikan Kerjabilitas.
Rubby Emir ketika menjadi narasumber di webinar yang diakan oleh Tagar.id - Telkomsel. (Tagar/YouTube)

Jakarta - Mencari pekerjaan bukanlah hal yang mudah, terlebih bagi para penyandang disabilitas. Di Indonesia para penyandang disabilitas masih belum mendapat kesempatan yang besar untuk memperoleh pekerjaan, apalagi di tengah pandemi seperti ini.

Jangankan pekerjaan, informasi lowongan pun sangat sulit mereka dapatkan. Melihat kondisi tersebut, Muhammad Rubby Emir Fahriza dan rekannya, Tety Nurhayati Sianipar tergerak mencari sebuah solusi.

Pada tahun 2014 lalu Rubby dan Tety mempunyai ide membuat sebuah sistem informasi khusus agar para penyandang disabilitas bisa mendapatkan informasi lowongan pekerjaan.

Selain itu juga menjadi penyambung antara para disabilitas dan penyedia kerja. Menurutnya salah satu masalah terbesar di Indonesia untuk disabilitas mendapat pekerjaan adalah belum adanya wadah informasi lowongan khusus. Ide tersebut lalu diikutkan pada sebuah kompetisi ide kreatif.

Kompetisi yang diselenggarakan oleh Yayasan Wikimedia ini mendorong munculnya ide-ide kreatif untuk memecahkan masalah sosial dengan menggunakan ponsel. Ide Rubby dan Tety ini bersaing dengan ratusan peserta lainya. "Total ada 350 lebih peserta, ide Kita lolos 12 besar dan termasuk yang didanai," ujar Rubby Emir pada Webinar Sumpah Pemuda yang diadakan oleh Tagar.

Buktinya semua orang sekarang bisa bekerja di rumah masing-masing, termasuk penyandang disabilitas. Lalu kenapa mereka (penyandang disabilitas) dulunya ditolak? mereka sekarang juga bisa kok bekerja dari rumah, bahkan kerjanya juga bagus,

Usai lolos seleksi, Rubby lantas melakukan forum diskusi dengan komunitas disabilitas di tiga kota yakni Surabaya, Malang, dan Yogyakarta. Forum diskusi ini untuk menambah masukan terkait layanan yang akan dibuat.

"Kita mendapat banyak masukan, baik fiturnya, konten serta aksesibilitasnya. Enam bulan Website Application (Web Apps) dikerjakan, pada Maret 2015 kita launching Kerjabilitas.com," ucapnya.

Alumnus Universitas Negeri Surabaya ini menjelaskan, di Website Application Kerjabilitas ada tiga fitur unggulan. Pertama Job list atau daftar lowongan pekerjaan. Di Job list tersebut pencari kerja bisa melihat posisi yang dibutuhkan, gajinya dan lokasi kantornya.

Daftar lowongan pekerja itu meliputi semua bidang, baik dari perusahaan, instansi, organisasi, maupun UMKM. Fitur kedua, adalah profil. Pencari kerja dapat mengisi data diri dan skill yang dimiliki sehingga penyedia kerja baik instansi, organisasi, maupun UMKM bisa melihat dan ketika tertarik bisa langsung menghubungi. Ketiga, ada fitur terhubung sehingga para pencari kerja bisa saling invite profil dan berkomunikasi lewat chatting.

Selain itu, pencari kerja juga bisa berkomunikasi dengan penyedia kerja. Alumnus Universitas Negeri Surabaya ini mengungkapkan, dari Tahun 2015 hingga 2016 penyandang disabilitas pencari kerja yang mendaftar sudah mencapai 4.000 orang lebih.

Adapun mitra penyedia kerja yang telah masuk membuka lowongan ada sekitar 500-an perusahaan. "Sebanyak 4.000 orang itu seluruh Indonesia, tetapi kebanyakan Jawa, kedua Medan dan Makasar. Di pulau Jawa, nomer satu Jakarta, Jawa barat, Jawa timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta," kata Rubby.

Ia menjelaskan, tim kerjabilitas tidak hanya menyediakan layanan saja namun juga memonitor siapa-siapa saja pencari kerja yang diterima. Selain itu, melakukan wawancara kepada pencari kerja yang sudah diterima, terkait kiat-kiatnya hingga bisa lolos.

"Setiap lowongan kita monitor, kalau ada yang diterima kita interview lagi, bagaimana prosesnya, tips-tipsnya apa. Agar bisa sharing, karena tujuan ini semua adalah menempatkan teman-teman Para Disabilitas sebanyak mungkin," ucapnya.

Ia juga menyatakan bahwa ditengah pandemi seperti ini para penyandang disabilitas juga bisa bekerja dari rumah, kdepannya Rubby berharap penyandang disabilitas tidak lagi susah untuk mendapatkan pekerjaan.

"Buktinya semua orang sekarang bisa bekerja di rumah masing-masing, termasuk penyandang disabilitas. Lalu kenapa mereka (penyandang disabilitas) dulunya ditolak? mereka sekarang juga bisa kok bekerja dari rumah, bahkan kerjanya juga bagus," katanya. []

Baca juga: 

Berita terkait
Pradi-Afifah Mau Dirikan SLB untuk Penyandang Disabilitas
Calon Wakil Wali Kota Depok nomor urut satu, Afifah Alia berkomitmen untuk mendirikan sekolah luar biasa untuk para penyandang disabilitas.
Pemilih Disabilitas untuk Pilkada Sumbar Capai 11 Ribu Lebih
Jumlah pemilih disabilitas di Sumatera Barat pada Pilkada 2020 mencapai 11.855 orang.
Perhatian Pradi Terhadap Kelompok Disabilitas di Depok
Pradi Supriatna berikan perhatian serta janjinya kepada kelompok disabilitas Depok.