Begini Cara Menentukan Jangka Waktu Investasi

Kunci utama dalam menentukan jangka waktu investasi adalah profil risiko dan kebutuhan dari masing-masing investor
Ilustrasi investasi. (Tagar/Pixabay)

Jakarta - Setelah memahami jenis jangka waktu investasi, langkah selanjutnya adalah menentukan pilihan. Jangka waktu investasi tentu berpengaruh pada imbal hasil atau return yang bisa diperoleh seorang investor. Oleh karena itu, saat akan mulai berinvestasi kamu perlu menentukan durasi yang akan diambil. Terlebih masing-masing jenis investasi memiliki peluang keuntungan yang berbeda. Ada jenis yang bisa memberikan return tinggi dalam waktu singkat dengan risiko yang tinggi. Sebaliknya, ada juga jenis yang memberikan return minim dalam waktu singkat meski risikonya minim pula.

Tentu saja, kunci utama dalam menentukan jangka waktu investasi adalah profil risiko dan kebutuhan dari masing-masing investor. Agar tidak salah langkah, berikut beberapa tips yang bisa kamu ikuti. Yuk, cari tahu!


1. Tetapkan tujuan investasi

Mau investasi, harus tahu dulu apa tujuannya. Jadi tidak asal investasi, taruh duit, selesai. Tetapkan tujuan investasimu.

Misalnya investasi untuk melanjutkan pendidikan, DP rumah, biaya menikah, pergi haji, atau liburan dalam waktu dekat. Sebab, tujuan investasi akan memengaruhi instrumen dan jangka waktu yang ingin diambil.


2. Tentukan target atau jangka waktu investasi

Tahapan berikutnya, menentukan target investasi. Misalnya, tujuan investasi kamu mengumpulkan DP rumah 30 persen dari harga rumah Rp 500 juta, yakni sebesar Rp 150 juta.

Target persiapan DP tersebut lima tahun (60 bulan). Itu berarti kamu harus menyisihkan uang sebesar Rp 2,5 juta per bulan atau Rp 84 ribu per hari.


3. Pilih instrumen investasi yang sesuai profil risiko

Setelah menentukan tujuan dan target atau jangka waktunya, kemudian pilih instrumen investasi yang sesuai profil risiko kamu. Apakah kamu termasuk tipe yang konservatif alias cari aman, moderat, atau agresif alias berani ambil risiko.

Jika kamu tipe yang agresif, sebaiknya pilih investasi reksadana campuran. Saham atau reksadana saham juga bisa agar dapat mencapai tujuan dengan cuan yang besar. Tetapi kalau kamu orang yang maunya cari aman, investasi emas, deposito, atau obligasi pemerintah tak jadi masalah.


4. Alokasikan dana investasi

Sudah menyusun rencana investasi dengan matang percuma bila tidak disiplin menyisihkan uang dari penghasilan. Setiap bulan idealnya alokasi anggaran untuk bujet investasi sebesar 10 persen dari penghasilan.

Akan tetapi, bila ingin hasil lebih maksimal dengan modal yang lebih besar, kamu harus mencari penghasilan tambahan. Entah itu menjual keahlian, membuka bisnis, jualan online, atau lainnya.


(Sri Wahyuni Sitorus)


Baca Juga 






Berita terkait
Investasi Emas Perhiasan, Kenapa Malah Bikin Rugi?
Ada beberapa poin yang perlu dipertanyakan kepada calon pembeli emas perhiasan.
5 Macam Investasi Properti yang Menguntungkan
Kesadaran orang melakukan investasi properti sebenarnya cukup tinggi, Tetapi, banyak yang masih bingung untuk memulainya.
5 Tips Memulai Investasi Reksadana untuk Generasi Milenial
Instrumen investasi ini diperkirakan akan terus tumbuh seiring dengan pemulihan ekonomi di masa memudarnya Covid-19.