Begal Tangkapan Tentara di Makassar Tewas

Pelaku jambret yang di amankan TNI AD beberapa waktu lalu di Kota Makassar meninggal dunia setelah beberapa hari dirawat.
Begal bernama Reinaldi Sabir, 30 tahun, yang sempat di amankan anggota TNI kini meninggal dunia di rumah sakit. (Foto: Tagar/Lodi Aprianto

Makassar - Masih ingat aksi heroik dua prajurit TNI AD dari satuan Kesdam XIV/Hasanuddin, Serma Agus Wahyudi dan Serka Hendra Wibowo, yang berhasil gagalkan aksi kejahatan begal di Kota Makassar? Kini, salah satu pelaku begal, Reinaldi Sabir, 30 tahun, dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Kota Makassar, Selasa 25 Juni 2019, sekitar pukul 19.05 WITA.

Reinaldi yang tercatat tinggal di jalan Muh Yamin, Kota Makassar ini sebelumnya diamuk massa di depan Markas Batalyon Kavaleri 10/Mendagiri, jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar. 

Dia bersama rekannya, Randika, 26 tahun, jadi bulan-bulanan warga usai kedapatan melakukan pembegalan terhadap salah satu pengedaran sepeda motor di depan posko pemadam kebakaran, jalan poros BTP, Kecamatan Tamalanrea, Minggu 23 Juni 2019 lalu.

Pelaku sempat di rawat intensif selama tiga hari. Tapi, tadi malam, ia dinyatakan meninggal dunia oleh pihak RS Wahidin.

Reinaldi memang sebelumnya babak belur dihajar massa. Ia mengalami luka cukup parah. Bahkan, Reinaldi sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri lagi, saat dua prajurit TNI AD dari Kodam XIV/Hasanuddin yang berhasil meringkus pelaku menyerahkannya ke Mapolsek Tamalanrea.

Berita terkait: Tentara Gagalkan Aksi Begal di Makassar 

Melihat pelaku tak sadarkan diri, personel Polsek Tamalanrea pun langsung membawa pelaku ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar untuk diberikan perawatan medis. Naas, nyawa pelaku tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia. Sementara rekannya, Randika, kini masih dilakukan penahanan di Mapolsek Tamalanrea Makassar.

"Rekannya masih kita amankan. Sementara untuk ibu pelaku, tidak keberatan anaknya meninggal dunia dan menolak untuk dilakukan otopsi. Namun, ada kabar, keluarga pelaku ini hendak ke POM AD untuk mengklarifikasi kejadian yang sebenarnya," tuturnya.

Diketahui sebelumnya, peristiwa pembegalan itu bermula, ketika korban bernama Sabila sedang berboncengan menggunakan sepeda motor bersama adiknya singgah di depan Posko Damkar BTP dengan maksud hendak menelpon. Namun, tiba-tiba saja datang salah seorang pelaku (Reinaldi) dari arah belakang langsung merampas gadgetnya itu.

Korban pun berteriak jambret. Dan kedua pelaku yang juga berboncengan itu langsung tancap gas dan kabur. Untungnya, pada saat terjadinya aksi pembegalan itu, kedua prajurit TNI AD ini melintas di lokasi kejadian sehingga langsung mengejar pelaku.

Aksi kejar-kejaran dengan prajurit TNI AD itu pun terjadi, bak film action. Namun, pelarian kedua pelaku begal itu terhenti. Setelah mereka terjatuh di depan Markas Batalyon Kavaleri 10/Mendagiri, jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar.

"Dalam aksi pengejaran tersebut, pelaku sempat melemparkan helm ke arah anggota TNI yang mengejarnya. Sampai di depan Markas Batalyon Kavaleri 10/Mendagiri, pelaku mencoba mengelak dari tangkapan Serma Agus dan Serka Hendra, namun terjatuh dan akhirnya tertangkap," tambahnya.

Melihat hal itu, pengguna jalan yang melintas di lokasi kejadian langsung beramai-ramai menghakimi pelaku. Beruntung saja, kedua prajurit TNI ini langsung mengevakuasi pelaku di pos Provost Batalyon Kavaleri 10/Mandagiri. Selanjutnya, menyerahkan kedua pelaku ke aparat kepolisian, dalam hal ini Polsek Tamalanrea untuk dilakukan proses hukum lebih lanjut. []

Berita terkait:

Berita terkait