Beda Pengakuan Ratna Sarumpaet, Tak Ada Kegiatan Internasional di Bandung Pada 21 September

Beda pengakuan Ratna Sarumpaet, tak ada kegiatan internasional di Bandung pada 21 September. Berikut fakta-fakta diungkap Polda.
Polda Metro Jaya memberikan keterangan pers terkait dugaan penganiayaan dialami Ratna Sarumpaet, di kantor Polda Metro Jaya Jakarta, Rabu (3/10/2018). (Foto: Tagar/Ronauli Margareth)

Jakarta, (Tagar 3/10/2018) - Polda Metro Jaya mengungkap beberapa fakta hasil penyelidikannya berkaitan dugaan penganiayaan dialami Ratna Sarumpaet di sekitar Bandara Husein Sastranegara Bandung pada Jumat 21 September 2018.

Ratna Sarumpaet, berdasar penjelasan tim pemenangan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019, pada hari itu di Bandung sedang menghadiri kegiatan internasional.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya (Dirkrimum PMJ) Kombes Nico Afinta menjelaskan, pihaknya mendapat informasi pada hari itu Ratna Sarumpaet di Bandung mengikuti konferensi internasional. Ratna mengaku bersama teman dari Sri Lanka dan Malaysia. 

Pada hari itu malam hari Ratna dan dua temannya itu di sekitar Bandara Husein Sastranegara. Setelah dua temannya pergi, Ratna diseret tiga orang tak dikenal, dibawa ke taksi dan dianiaya, diinjak perutnya, menurut Nanik S Deyang Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi.

Kombes Nico menjelaskan fakta, bahwa pada hari itu tidak ada konferensi internasional di Bandung. 

"Beredar informasi di medsos, kegiatan internasional di Bandung pada 21 September. Polda Jabar menginfokan tak ada permintaan pengamanan untuk kegiatan internasional. Tidak ada kegiatan internasional di Bandung," ujar Nico. 

Nico menambahkan, pihaknya ingin mendapatkan informasi dari teman Ratna dari Sri Lanka dan Malyasia, namun sampai sekarang belum mendapatkannya.

Pihak kepolisian juga melakukan penyelidikan ke Bandara Husein Sastranegara. Nico mengatakan, belum ditemukan saksi yang melihat dan mendengar langsung atau melihat orang di sekitar bandara yang mengalami penganiayaan. 

Pihak kepolisian, jelas Nico, juga sudah menelusuri 22 rumah sakit, tak ada pasien bernama Ratna Sarumpaet. 

Nico mengatakan bahwa penjelasa pada hari ini, Rabu (3/10) merupakan penyelidikan awal. Ia menyatakan empati pada Ratna Sarumpaet yang sudah berumur, "Dan alangkah teganya kalau ada orang yang mengeroyok," katanya. 

Pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan terkait dugaan penganiayaan dialami Ratna Sarumpaet ini. [] 

Berita terkait
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.