Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim terlihat meradang. Dia mengaku jengkel melihat beberapa isu yang menyebut dirinya memiliki kepentingan terhadap pembayaran iuran sekolah atau SPP menggunakan aplikasi GoPay.
Nadiem menegaskan tidak memiliki kepentingan untuk memperkaya diri sendiri, dengan merencanakan sistem pembayaran online melalui aplikasi GoPay. Hal itu ditegaskannya saat melaksanakan Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi X DPR.
Kami (Kemendikbud), terutama saya tidak akan pernah menciptakan conflict of interest dalam membuat kebijakan.
Baca juga: Golkar: Gojek Jangan Monopoli Bayar SPP Pakai GoPay
"Dalam prinsip hidup saya, saya tidak pernah meragukan integritas hidup, saya jengkel ketika ada yang menyebutkan kalau saya mempunyai kepentingan terkait ini (Pembayaran SPP melalui Go Bills), tentu ini tidak kaitannya dengan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)," kata mantan CEO Gojek di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 20 Februari 2020.
Nadiem memastikan kementerian yang dipimpinnya tidak akan membuat konflik kepentingan dalam setiap kebijakan yang akan diterapkannya ke depan.
"Kami (Kemendikbud), terutama saya tidak akan pernah menciptakan conflict of interest dalam membuat kebijakan," ujarnya.
Dia menekankan masyarakat dapat memilih, hendak melakukan pembayaran SPP sekolah memanfaatkan teknologi digital atau manual.
Baca juga: Demokrat Sindir Nadiem Makarim Bayar SPP Pakai GoPay
Sesungguhnya, kata dia, pembayaran SPP menggunakan aplikasi GoPay dia sarankan agar mempermudah orang tua murid.
"Ini hanya untuk mempermudah masyarakat untuk melakukan pembayaran SPP dan ini dikembalikan lagi pada pilihan masyarakat untuk membayar SPP," ucap Nadiem Makarim. []