Bayar Hutang atau Nikah Dulu?

Anda perlu melakukan komunikasi terhadap calon pasangan hidup Anda tentang kondisi Anda saat ini.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Bagaimana jika Anda berada pada posisi ingin menikahi seseorang namun masih terlilit hutang? Apa yang akan kamu lakukan terlebih dahulu antara bayar hutang atau menikah? Posisi seperti ini memang tidaklah mudah, namun Andalah yang harus memastikan setiap keputusan yang akan diambil merupakan pilihan tepat.

Meskipun hutang tersebut harta bawaan sebelum menikah, jika nantinya sudah menikah maka hutang tersebut akan menjadi harta bersama terkecuali Anda melakukan perjanjian pra-nikah. Harta bawaan adalah harta (aset dan utang) yang telah ada sebelum menikah. Sedangkan harta bersama (aset dan utang) yang ada saat sudah menikah.

Untuk itu, komunikasi terhadap pasangan perlu dilakukan. Apabila tidak ada perjanjian pisah harta, bisa jadi pasangan dan anak sebagai ahli waris dituntut untuk menyelesaikan utang-utang tersebut.

Kelak disaat menikah maka kehidupan bagaikan lembaran baru dan akan dipenuhi cerita awal yang baik. Bayangkan, jika Anda menikah namun sudah dikontribusikan untuk sama-sama menyelesaikan hutang, yang seharusnya Anda dan pasangan membicarakan tujuan keuangan setelah menikah dengan berbagi harapan dan keinginan berdua.

Tidak semua pasangan bisa menerima membayar hutang yang di mana sang pasangan tidak menikmati hasil hutang tersebut. Maka dari itu, sebaiknya diselesaikan dahulu utang yang telah ada sebelum menikah. Jika salah satu dari pasangan dibebani utang, ini alasan sebaiknya kalian menunda menikah:


1. Mulailah pernikahan dalam keadaan “new dan fresh”

Saat ingin memulai pernikahan kondisi new dan fresh menjadi pertimbangan yang tinggi. Bicarakan dengan pasangan mengenai tujuan keuangan setelah menikah, seperti dana pendidikan anak, dana pensiun bersama, atau sesimpel kebutuhan keluarga setiap bulan akan berjalan seperti apa.

Jika memang posisi pasangan memiliki utang, cari tahu alasan berutang dan bagaimana cara untuk melunasinya. Mulailah untuk menyelesaikan pembayarannya terlebih dahulu, barulah nanti memperbaiki cara pandang dalam mengambil utang di kemudian hari.


2. Gali lubang tutup lubang

Jika pasanganmu memiliki nilai utang yang lebih dari satu pihak, bisa jadi pertanda bahwa pasanganmu tidak saling berbagi dengan value yang sama. Terlebih lagi jika pasangan memiliki utang dengan pola kebiasaan setelah membayar lalu mengambil utang kembali, atau gali lubang tutup lubang. Bahas pula mengenai alasan kebiasaan tersebut agar menjadi perhatian sebelum melangkah ke dalam pernikahan.


3. Penghalang berkembangnya kehidupan setelah menikah

Jumlah utang yang besar menuntut kamu dan pasangan perlu berhitung untuk menunda tujuan keuangan yang sifatnya bersama-sama selama beberapa tahun.Hal ini perlu dibicarakan. Agar setelah menikah, Anda dan pasangan sudah tidak mengurusi kehidupan masing-masing dan fokus pada keluarga.


4. Ekspektasi masing-masing pasangan

Berbagilah cerita mengenai ekspektasi masing-masing pasangan terhadap jawaban dari keputusan menunda atau melanjutkan pernikahan.


5. Lebih baik mencegah daripada mengobati

Pernikahan hal yang sakral dan pasti di antara kita hanya ingin satu kali seumur hidup. Untuk itu, jangan sampai permasalahan hutang menjadi suatu hal yang mengagetkan di kemudian hari saat sudah menikah.

Membicarakan hal sensitif ini dengan pasangan bukan untuk menakut-nakuti atau membuat keraguan, melainkan kematangan yang siap dihadapi setelah menikah akan lebih beragam.

Jadi, menyelesaikan permasalahan sebelum pernikahan merupakan langkah besar yang sifatnya positif untuk diselesaikan. Jangan sampai keputusan tidak disetujui dan diterima oleh salah satu pasangan saja. []

(Vidiana Lihayati)


Baca Juga:


Berita terkait
Terlilit Utang? Begini Cara Cepat untuk Melunasinya
Jika hutang tidak segera dilunasi, akibatnya hutang anda akan semakin membengkak karena bunga dari pinjaman tersebut terus berjalan.
Doa Agar Utang Cepat Lunas
Meskipun terdapat doa yang dapat membantu memudahkan seseorang dalam melunasi hutang, tetap harus diimbangi dengan usaha.
Cara Efektif Menghentikan Kebiasaan Berutang
erutang untuk memenuhi berbagai keperluan yang tidak terlalu penting akan menciptakan banyak masalah.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.