Bawaslu Sebut Tujuh Daerah Rawan Pilkada Papua

Bawaslu Papua mengindikasikan ada tujuh daerah di Papua rawan konflik Pilkada pertengahan tahun 2020 mendatang.
Anggota Bawaslu Papua, Ronald Manoach. (Foto: Tagar/Paul Manahara Tambunan)

Jayapura - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) mengindikasikan tujuh daerah rawan gangguan keamanan dalam proses pelaksanaan pemilihan kepala daerah pada 11 Kabupaten di Bumi Cenderawasih, pertengahan tahun 2020 ini. Hal ini diperkuat catatan Bawaslu terkait rekam jejak tujuh daerah itu saat pelaksanaan Pilkada sebelumnya.

Anggota Bawaslu Papua, Ronald Manoach menyebutkan tujuh daerah rawan gangguan keamanan itu antara lain Kabupaten Yahukimo, Pegunungan Bintang, Waropen, Nabire, Asmat, Mamberamo Raya dan Yalimo.

“Tujuh daerah rawan gangguan keamanan dan gangguan teknis pelaksanaan Pemilu itu berdasarkan hasil analisis Bawaslu Papua,” kata Ronald di Kota Jayapura, Rabu 22 Januari 2020.

Berdasarkan analisis Bawaslu, potensi gangguan dalam pelaksanaan Pilkada serentak di 11 kabupaten tersebut berupa konflik yang ditengarai tahapan seleksi Panitia Pemilihan Distrik (PPD), pendistribusian logistik Pemilu yang diprediksi terlambat, hingga konflik antar kandidat yang berujung pada pengerahan massa pendukungnya.

Tujuh daerah rawan gangguan keamanan dan gangguan teknis pelaksanaan Pemilu itu berdasarkan hasil analisis Bawaslu Papua.

Mengantisipasi hal itu, lanjut Ronald, Bawaslu Papua telah menyiapkan 595 pengawas di tingkat distrik. Nantinya, sebagian besar dari jumlah Pengawas itu akan  ditempatkan di wilayah Kabupaten Yahukimo.

“Jumlah Panwas Distrik terbanyak ada di tiga daerah, yakni Kabupaten Yahukimo 153 pengawas, Pegunungan Bintang 102 pengawas, dan Kabupaten Keerom 63 pengawas,” jelasnya.

Ronald mengatakan jika pihaknya telah menggelar pertemuan dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua. Pertemuan itu membahas soal pengawasan tahapan pemilihan anggota PPD.

“Tujuannya tak lain agar pengawasan seleksi pemilihan anggota PPD ini dapat berjalan sesuai prosedur dan tidak menimbulkan konflik,” pungkasnya.

Sebelumnya, Wakapolda Papua Brigjend Pol Yakobus Marjuki mengakui pihaknya tengah memetakan daerah rawan konflik Pilkada 2020 pada 11 kabupaten di Papua. Sejumlah strategi pencegahan potensi gangguan keamanan telah disiapkan.

Hingga kini, unit Intelijen Polda Papua dan Polres jajarannya masih bekerja untuk melakukan pendekatan kepada semua pihak. Pemetaan ditargetkan selesai Februari 2020 mendatang.

“Hasilnya nanti akan kami laporkan kepada bapak Kapolda Irjen Pol Paulus Waterpauw sebagai rujukan untuk menyusun personil pengamanan Pilkada di 11 kabupaten,” katanya, Rabu 8 Januari 2020 lalu.

“Terkait ranking kerawanannya, nanti kita akan diskusikan agar kita tidak kecolongan,” imbuhnya. []  

Berita terkait
Polda Jatim Kirim 200 Personel Brimob Amankan Papua
200 BKO Brimob Polda Jatim ini nantinya dikirim untuk mengamankan wilayah di Puncak dan Puncak Jaya dari teror KKB.
OPM Bertanggung Jawab Atas Penembakan TNI di Papua
Juru bicara TPNPM-OPM mengklaim pihaknya bertanggung jawab atas penembakan terhadap seorang TNI yang tewas di Pos Bewani, Kabupaten Keerom.
Pangdam Hasanuddin Sambut Pasukan Pulang dari Papua
Pangdam Hasanuddin sambut kepulangan pasukan yang bertugas di Papua. x
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.