Bawaslu: Dua Kubu Pilkada Bantul Abai Protokol C-19

Bawaslu menyebut dua bakal pasangan calon di Pilkada Bantul sama-sama mengabaikan protokol kesehatan. Berikut bukti dan temuan Bawaslu.
Ilustrasi kerumunan. (Foto: Pixabay)

Bantul - Dua bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati Bantul telah melakukan pendaftaran di KPU Bantul, Jumat 4 September lalu. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bantul mencatat ada hal yang diabaikan keduanya saat pelaksanaan pendaftaran tersebut.

Bawaslu Bantul, yang memiliki kewenangan dalam menentukan ada tidaknya pelanggaran saat pelaksanaannya, melihat masih ada beberapa hal yang tidak diindahkan oleh kedua bakal pasangan calon (bapaslon) yang mendaftar. Salah satunya terkait banyaknya rombongan yang dibawa oleh kedua bapaslon ke KPU Bantul.

"Pengerahan massa yang terlihat saat pendaftaran bapaslon kemarin menjadi catatan kami. Pengawasan tidak hanya yang ada di dalam kompleks kantor KPU Bantul saja, tetapi juga di luar kantor,” ujar Ketua Bawaslu Bantul Harlina ketika dihubungi pada Sabtu 12 September 2020.

Harlina mengatakan, selain persoalan tentang sistem informasi pencalonan pemilu (Silon), KPU pusat, yang sempat tidak merespons, menilai kedua bapaslon masih kurang mematuhi tentang aturan yang ada. Pasalnya, baik dari kubu Suharsono-Totok Sudarto atau Abdul Halim Muslih-Joko Purnomo, masih membawa banyak relawan untuk ikut mengantar mereka.

Pengerahan massa yang terlihat saat pendaftaran bapaslon kemarin menjadi catatan kami. Pengawasan tidak hanya yang ada di dalam kompleks kantor KPU Bantul saja, tetapi juga di luar kantor.

Menurut Harlina, hal itu dapat dibuktikan dengan adanya konvoi kendaraan dari beberapa kelompok relawan yang hadir. Motor yang sudah diberi knalpot blombongan menjadi senjata utama dari para relawan kedua bapaslon. "Untung saja ada pihak kepolisian dibantu juga oleh TNI yang bisa mengamankan situasi di lapangan, sehingga tidak menyebabkan kemacetan parah," ungkapnya.

Meski begitu, Bawaslu menilai, keputusan KPU Bantul untuk tetap membuka pendaftaran sesuai aturan, yakni hingga Minggu 6 September dini hari atau tepatnya pukul 24.00 WIB, merupakan langkah yang perlu diapresiasi. Meskipun dimungkinkan hanya dua paslon yang bakal maju, pihaknya tetap memuji langkah sesuai aturan tersebut.

Baca Juga:

Harlina menjelaskan, pihaknya saat ini juga sudah mempersiapkan anggotanya untuk berjaga atau mengawal dua bapaslon dalam melakukan tes kesehatan. Rencananya tes kesehatan kepada dua bapaslon itu akan diselenggarakan pada Senin 7 September di RSUP Dr Sardjito lalu.

“Sudah kami siapakan untuk personil yang akan mengawasi kedua bapaslon dalam tes kesehatan itu nanti. Mereka akan berjaga di sana,” imbuhnya.

Sementara itu Ketua KPU Bantul Didik Joko Nugroho mengatakan, pendaftaran bapaslon sudah ditutup dan ada dua calon yang telah mendaftar di KPU Bantul. “Sudah ada dua bapaslon yang kemarin mendaftar, yakni Suharsono-Totok Sudarto dan Abdul Halim Muslih-Joko Purnomo. Semua berkas pencalonan sudah kami terima dan kami nyatakan lengkap dan sah," kata Didik.

Didik menuturkan telah menerima berkas calon yang juga telah lengkap saat dilakukan pemeriksaan, ditambah dengan hasil tes swab atau bebas Covid-19 yang menyatakan keempat orang tersebut negatif.

Perlu diketahui sebelumnya, dua pasangan yang telah mendaftar adalah pasangan Suharsono-Totok Sudarto (Noto) dan pasangan calon Abdul Halim Muslih-Joko Purnomo. Keduanya mendaftar di hari yang sama, yakni pada Jumat 4 September kemarin. []

Berita terkait
Komitmen Polisi Terhadap Pelanggaran Pilkada Bantul
Polres Bantul berkomitmen menindak tegas setiap pelanggaran selama masa kampanye pilkada.
Hasil Coklit, 705.651 Pemilih di Pilkada Bantul
Hasil Coklit yang sudah dilaksanakan, ada 705.651 pemilih untuk Pilkada Bantul. Jumlah ini menurun dibanding sebelum dilakukan Coklit.
Prediksi dan Pesan Kapolres tentang Pilkada Bantul
Pilkada serentak sudah dekat, termasuk di Bantul, Yogyakarta. Begini prediksi Kapolres dan pesannya di ajang pesta demokrasi tersebut.
0
Aung San Suu Kyi Dipindahkan ke Penjara di Naypyitaw
Kasus pengadilan Suu Kyi yang sedang berlangsung akan dilakukan di sebuah fasilitas baru yang dibangun di kompleks penjara