Bantaeng - Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bantaeng melaunching desa sadar pengawasan dan anti politik uang. Desa Bonto Tangnga di Kecamatan Ulu Ere, menjadi tempat pertama di daerah yang bertajuk Butta Toa ini.
itu berlangsung di Kantor Desa Bonto Tangnga, Kecamatan Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan (Sul-Sel) pada Kamis, 5 Desember 2019.Launching itu berlangsung di Kantor Desa Bonto Tangnga, Kecamatan Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan (Sul-Sel) pada Kamis, 5 Desember 2019.
Bupati Bantaeng, Ilham Azikin mengatakan, kegiatan itu bisa menjawab apa yang digambarkan orang lain tentang demokrasi di Indonesia. Dia berkisah bagaimana demokrasi Indonesia yang kian tergerus dari kaidahnya, seperti dibukukan seorang peneliti dari Australia dalam bukunya berjudul Democracy for Sale.
Kita ingin teman-teman di luar sana mengetahui dan memahami bahwa ada satu desa di Kabupaten Bantaeng yang menjunjung tinggi martabat demokrasi.
"Tidak apa-apa kita menjadi lilin-lilin kecil saja dari Bonto Tangnga. Tapi Insya Allah itu bisa menerangi sesuatu yang memang menjadi kebutuhan kita hari ini tentang demokrasi yang bermartabat," imbuhnya.
Doktor bidang Pemerintahan itu menekankan agar workshop dan launching jangan sekedar untuk membangun komitmen semata. Semoga Desa Bonto Tangnga menjadi teladan bagi desa-desa lainnya di Kabupaten Bantaeng, bahkan kabupaten dan kota lain di seluruh Indonesia.
"Kita ingin teman-teman di luar sana mengetahui dan memahami bahwa ada satu desa di Kabupaten Bantaeng yang menjunjung tinggi martabat demokrasi yang bisa mencerdaskan dan memperbaiki sistem politik dan demokrasi kita di Indonesia," sebut dia.
Terpisah, Komisioner Bawaslu Sul-Sel, Laode Arumahi mengatakan, penyadaran masyarakat untuk menghindari politik uang harus dilakukan di tingkat desa.
Seperti diketahui, budaya politik uang jelang Pilpres hingga tingkat Pilkades terus berkembang. Sehingga untuk mendukung penyadaran itu, Bawaslu harus meminimalisir bahkan memberantas hingga ke tingkat desa.
"Kita ingin membangun demokrasi dari bawah. Maka Bawaslu akan berperan membangun demokrasi mulai dari desa. Yang kita pahami bahwa politik uang itu mulai dari tingkat desa. Karena baik itu Pilpres sampai Pilkades kerap ada politik uang," jelasnya.
"Targetnya di 2020 semua Kabupaten/Kota sadar desa memperluas Desa sadar pengawasan dan anti politik uang," lanjut dia.
Sementara Ketua Bawaslu Kabupaten Bantaeng, M Saleh menyebutkan dalam launching Desa sadar pengawasan dan anti politik uang ini, juga digelar diskusi ringan yang membahas semua tentang permasalahan yang dihadapi seputar kontestasi politik. Hal itu bakal menjadi catatan Bawaslu untuk mengevaluasi agar ke depannya bisa menghadirkan Pemilu yang bermartabat.
Kita ingin membangun demokrasi dari bawah. Maka Bawaslu akan berperan membangun demokrasi mulai dari desa.
"Ada talkshow, pesertanya sekitar 60 orang. Mereka berdiskusi untuk membahas apa-apa saja permasalahan dan kemudian apa-apa solusinya. Kemudian mereka menjadi corong praktek pemilu yang baik, bermartabat disokong oleh Pemerintah Desa," ujar dia.
Ia menyebut bahwa Desa Bonto Tangnga menjadi yang pertama dilaunching untuk Kabupaten Bantaeng.
"Untuk Kabupaten Bantaeng, di Desa Bonto Tangnga ini kita jadikan pilot project, kemudian di 2020 diharapkan paling tidak satu kecamatan ada satu desa yang serupa," pungkasnya. []
Baca juga:
- 100 Orang Bakal Hapus Tatto Gratis di Bantaeng
- Meriahnya Malam Puncak Pemilihan Duta Genre Bantaeng
- Kedai Saleh, Tempat Ngopi dan Membaca di Bantaeng