Bawaslu Banjar Bidik ASN Maju Pilkada

Bawaslu Banjar memanggil pasangan calon dari kalangan ASN yang maju Pilkada, Mada dan Fery. Pasangan calon independen ini memenuhi panggilan itu.
Koordinator Divisi Pengawasan, Humas dan Hurbal Bawaslu Banjar, Hairul Falah (kiri) dan Koordinator Divisi Hukum Bawaslu Banjar, Riski (Foto: Tagar/Mohammad Apriani)

Banjar - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan, memanggil bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Banjar dari kalangan aparat sipil negara (ASN). Salah satu pasangan calon yang dipanggil adalah Mada Teruna dan Ferryansyah, Rabu 29 Januari 2020. 

Bawaslu memanggil Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banjar ini terkait tudingan pelanggaran kode etik ASN. Mada Teruna dan Ferryansyah maju sebagai pasangan calon melalui jalur independen dalam Pilkada 2020 mendatang.

Koordinator Divisi Pengawasan, Humas dan Hurbal Bawaslu Banjar, Hairul Falah mengatakan pemanggilan pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati dengan status ASN ini berdasarkan temuan di media online. Dala pemberitaan itu menyebutkan Mada dan Fery mendeklarasikan diri serta mendaftar ke partai politik untuk maju di Pilkada Banjar Tahun 2020 mendatang.

“Kami temukan di media online yang memberitakan pasangan birokrat ini mendaftarkan diri ke partai politik untuk maju di Pilkada banjar serta deklarasi. Sesuai undang-undang ASN itu melanggar,” katanya.

Dia mengatakan pemanggilan tersebut hanya klarifikasi dari temuan Bawaslu Banjar untuk mengumpulkan keterangan. Hasilnya, kemudian akan diserahkan ke lembaga yang mengurusi ASN. 

“Kami klarifikasi untuk mengumpulkan keterangan. Hasilnya kami teruskan ke lembaga pemerintah yang mengurusi ASN. Keputusan ada pelanggaran atau tidak itu dari mereka (Komisi ASN) nantinya bukan kami (Bawaslu),” terangnya.

Hairul membantah pemanggilan ini tebang pilih. Dia berjanji juga akan memanggil bakal calon kepala daerah dari ASN lainnya yang juga mendeklarasikan serta mendaftar ke partai politik untuk maju di Pilkada Banjar. 

“Said Abdullah Alkaf Sekda Kota Banjarbaru dan Gusti Syahyar ASN di lingkungan Pemprov Kalsel temuannya masih belum sampai ke kami. Kalau sudah ada nanti juga akan kami mintai klarifikasi,” janjinya.

Soal netralitas ASN, sudah pasti kami tidak netral karena kami yang menjadi bakal calon kepala daerah.

Sementara itu, Mada Teruna hadir sudah memenuhi panggilan Bawaslu Banjar itu. “Sudah dipenuhi panggilan Bawaslu Banjar dan disampaikan klarifikasi. Tidak ada yang kami langgar jadi tenang saja menghadapinya,” katanya.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Banjar ini, menyebut Bawaslu Banjar harus memahami kriteria deklarasi serta netralitas ASN agar tidak menimbulkan gejolak. “Soal netralitas ASN, sudah pasti kami tidak netral karena kami yang menjadi bakal calon kepala daerah. Beda halnya kami tidak maju, sudah jelas kami harus netral,” ungkapnya.

Bawaslu Banjar sebelumnya memanggil salah satu media online lokal yang memberitakan pendaftaran Mada Teruna dan Ferryansyah ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) setempat sebagai bakal calon kepala daerah dan meminta dukungan salah satu ulama setempat.

“Saat dimintai keterangan oleh Bawaslu Banjar, saya sempat ditanyai soal money politics. Tapi saya jawab tidak ada bagi-bagi duit ke warga oleh pasangan bakal calon kepala daerah tersebut,” kata Sairi, wartawan media online lokal Banjar. []

Baca Juga:

Berita terkait
Menggalang Koalisi di Pilkada Kabupaten Serang
Koalisi lima partai politik (Parpol) yaitu diharapkan bisa kembali terjadi di kontestasi politik Pilkada Serentak Kabupaten Serang tahun 2020
PKS Jatim Utamakan Kader Maju di Pilkada Surabaya
DPW PKS Jatim tak ingin terpengaruh setelah lima parpol memilih merapat mendukung bakal cawalkot Surabaya Machfud Arifin.
Target Sapu Bersih Partai NasDem di Pilkada Serentak
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menargetkan kepada seluruh ketua di daerah untuk memenangkan usungan
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi