Bawang Merah Probolinggo Semakin Diminati Thailand

Ekspor Bawang Merah ke Thailand sudah berlangsung sejak pertengahan tahun 2018.
Barang bukti 30 ton bawang merah sitaan Bea Cukai yang nantinya yang akan dihibahkan kepada masyarakat yang kurang mampu. (Foto: Tagar/Fahzian Aldevan)

Surabaya - Bawang merah asal Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo semakin diminati oleh Thailand. Dalam setahun bisa tiga kali diekspor ke Negeri Gajah Putih sebanyak 1200 ton. Ketua Dewan Penasihat DPD Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman) Jatim, Ahmad Hilmi mengatakan, ekspor produk pertanian ini sudah berlangsung sejak pertengahan tahun 2018.

Menurut Hilmi, angka ekspor tersebut masih tergolong kecil karena kebutuhan bawang merah Thailand mencapai 2000 ton. “Cuma hari ini kita mempertanyakan ke pusat bagaimana caranya agar ekspor berlanjut karena banyak petani bawang Probolinggo mempertanyakan masalah pemasaran ,” katanya di Surabaya, Jumat 7 Desember 2019.

Putra anggota DPR RI, Anisya Syakur itu menegaskan, bahwa kualitas bawang merah Probolinggo tidak kalah dengan bawang dari Brebes Jawa Tengah dan daerah lainnya. Bawang Probolinggo cenderung bentuknya kecil, tidak banyak air, dan pedasnya berbeda dengan dari Brebes.

Ahmad HilmiKetua Dewan Penasihat DPD Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman) Jatim, Ahmad Hilmi. (Foto: Adi Suprayitno)

Menurutnya, saat ini produk bawang Probolinggi sangat melimpah. Maka sangat disayangkan jika pengembangan pasar bawang merah di Probolinggo tidak ditingkatkan, baik oleh Pemkab Probolinggo, maupun Pemprov Jatim. “Selain Thailand, kita akan menyisir Malaysia dan Singapura. Harapannya ekspor ke Asia dulu karena kebutuhan bawang banyak,” katanya.

Hilmi meminta pemerintah pusat agar menghentikan impor bawang dulu selama petani bisa memasarkan produknya sendiri. Pemerintah sebaiknya memberi varietas-varietas baru yang baik dan unggul. “Jangan impor, selama bisa memasarkan produknya sendiri. Kalau impor bisa membunuh petani bawang,” katanya.

Ia optimistis bisa mencukupi permintaan Thailand asalkan pemerintah memberi perhatian ke petani bawang. Disisi lain, diperlukan upaya mempermudah sirkulasi pupuk sehingga tidak terjadi keterlambatan dalam distribusinya. “Karena selama ini kurang perhatian dari pemerintah soal pemasaran dan keterlambatan pupuk. Dari Brebes dan Probolinggo kita tingkatkan, bisa mencukupi. Kalau bisa diselesaikan, stok tidak akan kurang,”pungkas Hilmi.[]

Berita terkait
Ketua DPR Tidak Sudi Harga Bawang Merah Anjlok
Ketua DPR Bambang Soesatyo mendorong Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan mengatasi anjloknya harga bawang merah di berbagai daerah.
Satu Kwintal Bawang Merah Dibagikan Gratis di Bantul
petani bawang di Bantul Yogyakarta membagikan bawang gratis kepada warga yang melintas, buntut protes karena harga bawang yang anjlok.
30 Ton Bawang Merah Sitaan Dihibahkan ke Masyarakat Kurang Mampu di Aceh
30 ton bawang merah tersebut merupakan bawang ilegal asal Thailand.