Bara JP: Saatnya Mandiri dalam Obat dan Alat Kesehatan

Bara JP memberi apresiasi terhadap kerja PT Bio Farma, BUMN bidang kesehatan, yang akan segera melakukan uji vaksin Covid-19 tahap ketiga.
Cover video vaksin Covid-19 di Indonesia.

Jakarta - Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP), Viktor S. Sirait, memberi apresiasi terhadap kerja PT Bio Farma (Persero), salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang kesehatan, yang akan segera melakukan uji vaksin Covid-19 tahap ketiga. Selain itu, Bio Farma juga punya kapasitas produksi sampai 250 juta vaksin.

Menurut Viktor, kerja cepat Bio Farma ini merupakan bukti bahwa pemerintahan ini melakukan segala upaya dalam menghadapi tantangan Covid-19 ini.

"Semoga uji vaksin tahap ketiga ini bisa berjalan dengan baik sehingga persoalan pandemi Covid-19 ini dapat segera teratasi dan ekonomi segera pulih," katanya.

Viktor S SiraitViktor S Sirait (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Ia juga berharap kesempatan ini digunakan oleh perusahaan obat dan alat kesehatan atau BUMN bidang kesehatan untuk mandiri dalam produksi obat dan alat kesehatan. 

"Bukan hanya untuk Covid-19, tapi juga untuk bidang kesehatan yang lain," ujarnya.

Ia mengatakan penduduk Indonesia sangat besar, 267 juta jiwa, sehingga mandiri dalam bidang kesehatan sangat potensial untuk pasar dalam negeri.

"Obat-obatan dan alat kesehatan merupakan industri yang masuk kategori high demand. Kondisi ini harus kita manfaatkan dengan baik, untuk mewujudkan kemandirian Indonesia di sektor kesehatan," katanya.

Apalagi, kata Viktor, Menteri BUMN Erick Thohir, pernah menyampaikan mengenai monopoli atau mafia obat-obatan dan alat kesehatan. Menurutnya, monopoli dan mafia ini akan bisa dilawan dengan membangun industri kesehatan yang mandiri, terutama dalam lingkup BUMN.

"Karena negara punya wewenang dan kekuasaan membangun industri kesehatan ini melalui BUMN bidang kesehatan seperti Bio Farma," ucapnya. 

VaksinTeknisi lab menyusun botol berisi obat virus corona (COVID-19) pengembangan remdesivir di Gilead Sciences, La Verne, California, AS (18/3/2020). (Foto: Antara/Gilead Sciences)

Mengenai bahan baku obat yang selama ini 90 persen masih impor, Viktor mengatakan justru dengan membangun serius BUMN bidang kesehatan maka kendala bahan baku ini bisa diatasi. 

"Kita memiliki sumber daya alam seperti kekayaan herbal yang bisa dimanfaatkan untuk obat. Kita juga punya sumber daya manusia yang unggul," katanya.

"Jika mimpi menjadikan industri ini mandiri tidak dilakukan secara serius maka hanya akan menjadi mimpi belaka," ujarnya.

Seperti diketahui, sebanyak 2.400 vaksin Covid-19 dari Sinovac, China sudah tiba di Bio Farma dan akan diuji klinis tahap tiga pada Agustus 2020. 

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam siaran persnya, Senin, 20 Juli 2020, mengatakan, uji klinis vaksin Covid-19 dijadwalkan berjalan selama enam bulan, sehingga ditargetkan akan selesai pada bulan Januari 2021. 

Honesti mengatakan apabila uji klinis vaksin Covid-19 tahap 3 lancar, maka Bio Farma akan memproduksinya pada kuartal pertama tahun 2021. 

"Kami sudah mempersiapkan fasilitas produksinya di Bio Farma, dengan kapasitas produksi maksimal di 250 juta dosis," ujar Honesti. []


Berita terkait
Bio Farma Uji Klinis Vaksin Corona Agustus Mendatang
Bio Farma segera melakukan uji klinis tahap 3 untuk vaksin virus corona (Covid-19) Sinovac dari China pada Agustus 2020 di Indonesia.
Virus Corona Mengancam, Stok Vaksin Bio Farma Aman
Bio Farma menjelaskan stok vaksin untuk menjaga daya tahan tubuh dari ancaman virus influenza di tengah ancaman penyebaran COVID-19 aman.
Erick Thohir Minta Bio Farma Cari Vaksin Corona
PT Bio Farma mengungkapkan akan mencari dan memproduksi vaksin anti virus corona yang diduga berasal dari Kota Wuhan, Hubei, China.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.