Bara JP: Pencalonan Gibran Lumrah, Hak Warga Negara

Bara JP mengatakan majunya putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, dalam Pilkada Solo, harus dinilai sebagai hak warga negara.
Putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka (kiri) dan menantunya Muhammad Bobby Afif Nasution. (Foto: Instagram/kaesangp)

Jakarta - Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Viktor S. Sirait mengatakan majunya putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, dalam Pilkada Solo, harus dinilai sebagai hak warga negara. Ia menyebut jangan karena orangtuanya pejabat publik atau presiden maka hak politik anaknya jadi berkurang, ini sangat tidak adil. 

Ia mengatakan pencalonan Gibran harus dilihat dari sisi bahwa semua warga negara punya hak politik yang tidak bisa dikait-kaitkan dengan keluarga yang kebetulan juga sedang menjadi pejabat publik.

"Sehingga tidak perlulah menghubung-hubungkan pejabat publik atau presiden ketika ada anggota keluarganya yang sedang atau mau ikut dalam pilkada yang akan datang," kata Viktor.

Ia menambahkan saat ini masyarakat tidak perlu lagi diajari, mereka tahu memilih siapa yang mereka butuhkan dengan segala pertimbangan objektif dan subjektif pemilih.

Menurut Viktor, yang harus dilihat, bagaimana masyarakat diberikan banyak pilihan calon, bagaimana masyarakat bebas menentukan siapa pemimpin yang mereka yakini bisa membangun dan menyejahterakan mereka.

Ia tak menampik timbul pro dan kontra terhadap pencalonan Gibran, apalagi dihubungkan dengan faktor keluarga. Namun ia mengatakan, adalah hak setiap warga negara untuk mencalonkan diri.

Viktor S SiraitKetua Umum Bara JP, Viktor S. Sirait, usai pengukuhan dan rapat pleno DPP Bara JP di Jakarta, Jumat, 13 September 2019. (Foto: Bara JP)

Menurutnya, dalam satu keluarga jadi pejabat publik semua atau paling tidak lebih dari satu orang adalah hal yang lumrah. Bahkan di negara maju dengan demokrasi yang sudah sangat baik seperti Amerika Serikat, hal seperti ini lumrah saja terjadi.

"Lihat Amerika, George Bush senior jadi presiden, anaknya pun juga jadi presiden. Clinton jadi presiden, istrinya juga bertarung lawan Trump untuk jadi presiden. Jadi itu hal yang lumrah," katanya.

Ia menegaskan Bara JP mendukung penuh pencalonan Gibran. "Karena kami yakin Gibran adalah calon pemimpin yang baik. Kami yakini visinya tidak beda dengan Pak Jokowi yang kebetulan orangtuanya Gibran. Kami yakin Gibran adalah yang terbaik yang akan memimpin Kota Solo ke depan," ucapnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan majunya Gibran pada Pilkada Solo adalah sebuah kompetisi. Namun Partai Demokrat (PD) kemudian menyinggung pidato Jokowi yang mengatakan keluarganya tidak tertarik politik.

"Baru kali ini sejak reformasi ada anak presiden yang sedang menjabat maju Pilkada. Ini kan bukan hanya satu orang, dua orang sekaligus, padahal dulu di tengah pidato kampanye Pak Jokowi sering mengatakan kalau keluarga saya tidak ada satupun yang tertarik politik, ini tiba-tiba maju dua, anak dan menantu," ujar Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon kepada wartawan, Kamis, 12 Desember 2019.

Jansen menilai nama besar Jokowi turut memberikan dampak terhadap Gibran dan sang menantu, Bobby Nasution yang akan maju pada Pilkada Medan. Dia berharap masyarakat melihat program kerja Gibran dan Bobby dan tidak terpengaruh dengan nama besar Jokowi. []


Berita terkait
Gibran Bikin Visi dan Misi Sendiri Pimpin Kota Solo
Gibran siap menjalani ujian fit and proper test di DPD PDIP Jateng. Gibran mengaku visi dan misi untuk memimpin Kota Solo, akan dibuatnya sendiri.
Relawan Gibran Pilih Posko Utama di Tengah Kota
Relawan Gibran sedang mencari lokasi yang pas untuk posko utama pemenangan pada Pilkada Solo 2020. Kini sudah ada 28 elemen yang membangun posko.
Popularitas Gibran vs Achmad Purnomo di Pilkada Solo
Setinggi apa elektabilitas dan popularitas putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dengan petahana Achmad Purnomo?