Bara JP Dukung Denny Siregar Hadapi Demokrat di Jalur Hukum

Bara JP mendukung langkah pegiat media sosial Denny Siregar yang siap berhadapan di jalur hukum dengan Partai Demokrat.
Denny Siregar, dengan semangat ke bilik suara pada pemilihan Pilpres 2019 memberikan suara untuk Jokowi-Ma\\'ruf Amin. (Foto: Facebook/Denny Siregar)

Jakarta - Ketua Bidang Hukum Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP), Dinalara Butar-Butar, mendukung langkah pegiat media sosial Denny Siregar yang siap berhadapan di jalur hukum dengan Partai Demokrat. 

LBH Bara JP, kata Dina, siap mendampingi Denny Siregar jika nantinya persoalan ini berproses sampai ke jalur hukum. "KIta siap mendampingi bung Denny dan akan menyiapkan beberapa pengacara jika kasus ini berproses ke jalur hukum," kata Dina.

Menurutnya, persoalan ini bermula dari kata "lockdown" ketika Ketua Umum Demokrat, Agus Yudhoyono atau AHY, mengunggah kegiatan tugas sekolah anaknya Almira Tunggadewi Yudhoyono, yaitu membuat pidato dengan bahasa Inggris. Skenario dari tugas itu adalah pidato itu harus disampaikan langsung ke Presiden Jokowi. Judul dari tugas Almira adalah 'Lockdown Speech'. 

"Itu bukan cyberbullyng kepada Almira. Denny hanya melihat bahwa faktanya SBY dan AHY pernah mengusulkan lockdown kepada Jokowi dan sekarang melalui tugas sekolah Almira pun mengusulkan hal yang sama," katanya.

Baca juga: Denny Siregar Dituduh Bully Almira Cucu SBY

Dina menambahkan meski AHY sudah menjelaskan bahwa tugas sekolah anaknya itu bukan untuk tujuan politik, namun posisi AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dan anak dari mantan Presiden SBY tak bisa dilepaskan.

Keluarga AHYAlmira Tunggadewi Yudhoyono di antara ayah dan ibunda, Agus Yudhoyono dan Annisa Pohan. (Foto: Instagram/@agusyudhoyono)

Ia menambahkan, lockdown adalah persoalan politik karena menyangkut kebijakan negara. Menurutnya, sejak awal AHY harusnya sadar bahwa masalah lockdown ini rentan jadi persoalan sekalipun itu hanya tugas sekolah anaknya. Apalagi, kata Dina, tugas sekolah tersebut diunggah di media sosial AHY yang tentu dibaca banyak orang dan pasti menimbulkan pro-kontra.

"Jadi yang harus bijak di sini adalah AHY. Sejak awal dia harus mengingatkan anaknya apa itu lockdown dan tidak perlu juga diunggah di media sosial, apalagi di media sosial milik AHY yang followers-nya ratusan ribu orang. Ya, risikonya pasti ada pro kontra," kata Dina.

Ia mempertanyakan, kalau menurut AHY apa yang dilakukan anaknya hanya tujuan untuk tugas sekolah, untuk apa AHY memposting tugas sekolah tersebut? 

"Artinya AHY sadar betul bahwa apa yang diposting tersebut akan mendapat respons dari medsos baik positif maupun negatif.  Jadi apa yang dipublikasikan, hal tersebut halal untuk dikomentari. Seperti halnya yang dilakukan oleh Denny Siregar, dan bukan hanya Denny Siregar saja yang mengkomentarinya," katanya.

Menurutnya, anak-anak tidak pernah salah, yang salah adalah pendapatnya. "Anak boleh salah berpendapat, anak boleh mengatakan sesuatu yamg belum dia pahami, karena itulah masa proses belajar menjadi dewasa," katanya.

Dinalara Butar-ButarDinalara Butar-Butar, SH, MH. (Foto: Istimewa)

Lebih jauh dia mengatakan anak seorang ketua partai, seperti Almira, tidak salah mengatakan lockdown, walaupun pasti dia tidak memahami secara sosial politik apa itu lockdown. "Maka menjadi sangat konyol jika orang tua tidak mengajari dan mengontrol anak, mendidik akan arti sebuah kata, kalimat, dan pernyataan, malah menyebarkan pernyataan anaknya melalui media sosial.," ucapnya.

Ia mengatakan justru patut diduga ada narasi lain di balik pidato anak AHY tersebut, dan untuk apa dipublikasikan. "Dan narasi dalam pidato Almira tersebut senada dengan apa yang sebelumnya dinarasikan oleh SBY dan AHY.  Jadi menurut saya sangat wajar sekali medsos ataupun Denny Siregar menanggapi pidato tersebut adalah satu rangkaian dengan pernyataan SBY dan AHY.  Jadi LBH Bara JP sangat menyayangkan sikap dan tindakan yang dilakukan AHY dengan mengekploitasi anak di bawah umur demi kepentingan politiknya," ucapnya.

Ia mengatakan harusnya AHY tidak upload tugas anaknya di media sosial, minimal selektif jika harus upload.

"Jadi tak ada yang salah dengan apa yang ditulis Denny, dia hanya mempersoalkan kata lockdown karena secara tersirat jelas alurnya, sebelum Almira menulis itu, SBY dan AHY juga pernah meminta lockdown, juga beberapa kepala daerah kader Demokrat. Jadi jelas arahnya, kan?" ujar Dina.

Seperti diketahui, perselisihan antara elite Demokrat dengan pegiat media sosial Denny Siregar terus berlanjut. Masalah yang dipicu oleh cuitan Denny soal anak AHY, siap diadu di jalur hukum. Mereka merasa Denny Siregar telah mem-bully anak AHY, Almira Tunggadewi Yudhoyono.

Sementara itu, Denny merespons para elite demokrat itu santai saja. Menurutnya, ia tak sedang melakukan cyberbullying. Ia mempersilakan jika Partai Demokrat akan menempuh jalur hukum.

"Di situ saya tidak sedang mem-bully seorang anak. Meskipun saya juga heran, kok bisa ya anak usia 11 tahun paham tentang konsep lockdown," kata Denny.

Baca juga: Denny Siregar: Annisa Pohan Gak Usah Main Twitter Deh

Ia mengatakan sejak awal Demokrat adalah partai yang mendukung lockdown, pada saat Jokowi sedang mencari cara bagaimana agar masalah wabah tidak mengganggu perekonomian negara. "Dan itu disampaikan langsung oleh Agus Harimurti sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang baru," kata Denny dalam statusnya di Facebook.

"Bahkan sebelumnya, SBY yang mantan presiden dan pendiri Partai Demokrat, sudah sibuk dengan narasai supaya Indonesia lockdown mengikuti jejak banyak negara yang sudah melakukan hal yang sama seperti Singapura dan India," katanya.

Meski akhirnya suara SBY pun berusaha lebih lembut, dengan mendukung kebijakan Jokowi tidak melakukan lockdown di negeri ini. Biasalah SBY, dia bisa saja main di dua kaki. Tapi sikap Partai Demokrat masih jelas tetap menyuarakan lockdown.

Ia lalu mencontohkan pada waktu awal heboh virus di Indonesia, Wali Kota Tegal memberlakukan lockdown kota sepihak tanpa berkoordinasi dengan pusat. Demikian juga dengan Wali Kota Malang dan seruan awal Gubernur Papua. Kata Denny seua kepala daerah ini adalah kader Demokrat. "Awalnya sibuk menyuarakan lockdown meski akhirnya belakangan hari diralat," katanya.

Denny mengatakan akhirnya bisa disimpulkan, narasi lockdown itu tidak bekerja secara acak, tetapi dibangun lewat kendaraan partai dan dieksekusi oleh pemerintah daerah yang berada dalam satu kendaraan.

"Dan untuk menaikkan suara, Demokrat butuh momentum supaya orang melirik kembali kepada mereka. Saat wabah inilah, Demokrat memainkan strategi lockdown untuk meraih simpati supaya partainya tidak hilang saat Pemilu 2024 nanti," ujarna. 

"Berdasarkan gambar besar itulah saya membuat twit," tulis Denny. []


Berita terkait
Bara JP Banten Salurkan Beras Bagi Warga Tak Terdata BLT
DPC Bara JP Kabupaten Tangerang menyalurkan sembako untuk warga yang terdampak Covid-19, khususnya bagi warga yang tidak terdata BLT.
Bara JP Bagikan 125 Paket Sembako kepada Kaum Duafa
DPC Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Salatiga menyambut Ramadan dengan berbagi 125 paket sembako kepada pemulung, anak yatim, korban PHK.
Bara JP dan KPN Dirikan Kampung Siaga Covid-19 di Bekasi
Bara JP Cabang Kota Bekasi, bersama KPN mendirikan Kampung Siaga Covid-19 di wilayah RT 07/RW 02, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.