Bappenas Kaji Tawaran Investasi Finlandia

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) siap mengkaji tawaran investasi dari Finlandia untuk membangun infrastruktur di Indonesia.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro (kanan) dan Federal Minister for Economic Cooperation and Development Gerd Muller menandatangani kesepakatan bersama Penguatan dan Pendalaman Kerja Sama di Bidang Pendidikan dan Pelatihan Teknik dan Vokasi di Gedung Utama Kementerian PPN/Bappenas, Jumat (12/5). Kesepakatan ini merupakan tindak lanjut dari komitmen Presiden RI Joko Widodo dan Kanselor Republik Federal Jerman Angela Merkel untuk bekerjasama dalam peningkatan sistem Pendidikan Pelatihan Teknik dan Vokasi yang bertujuan untuk meningkatkan pendidikan vokasi guna menghasilkan lulusan kejuruan yang berkualitas, berkeahlian, dan sesuai kebutuhan industri dan pembangunan nasional. (Fotgo: Ant/Audy Alwi)

Jakarta, (Tagar 5/6/2017) – Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) siap mengkaji tawaran investasi dari Finlandia untuk membangun infrastruktur di Indonesia. Delegasi Finlandia yang dipimpin oleh Menteri Perekonomian Finlandia Mika Lintila pada Senin (5/6) pagi mengunjungi Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan disambut langsung oleh Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.

Dalam pertemuan tersebut, sejumlah perusahaan dari Finladia disebut fokus membicarakan dua hal. Pertama, mengenai pembangkit listrik tenaga sampah (waste to energy) dan kedua soal keamanan udara (air safety).

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Wismana Adi Suryabrata mengatakan, terkait dengan tawaran investasi tersebut, pihaknya menyambut baik tawaran itu namun Pemerintah Indonesia akan mengkaji apakah kedua investasi yang juga akan didukung oleh pembiayaan berupa 'soft loan' dari bank komersial Finlandia tersebut, sesuai dengan prioritas pembangunan yang sudah ditetapkan.

“Kita tidak bicara mengenai pendanaan dulu tapi kita bicara mengenai substansi. Substansinya ini apa, apa cocok untuk kita. Ini selalu di dalam kemitraaan dengan berbagai negara sahabat kita lihat yang paling penting itu cocok tidak dengan kita atau tidak, karena kita kan sudah punya prioritas,” ujar Wismana.

Sementara itu, terkait tawaran pinjaman lunak dari bank komersial Finlandia yang juga dijamin oleh lembaga ekspornya itu, Bappenas juga siap mengkaji dan mengkalkulasi tawaran tersebut apabila proposal teknis investasinya telah dikeluarkan. “Kita tidak mengatakan mau ambil, kita juga belum tahu. Biasa itu negara-negara tersebut menawarkan paket supaya menarik, biasanya ditawarkan dengan paket pembiayaannya. Kan mereka juga ingin mendorong produknya, tapi bagi kita yang paling sesuai yang mana,” ujar Wismana. (yps/ant)

Berita terkait