Bantuan Kemanusiaan Tak Sampai, Pelabuhan Utama Yaman Ditutup

Kapal dan pesawat yang membawa pasokan kemanusiaan tak bisa sampai ke Yaman karena pelabuhan utamanya ditutup sejak awal blokade tanggal 6 November lalu.
Ada lebih dari 925.000 kasus dugaan kolera dengan lebih dari 2.200 kematian yang berkaitan di Yaman hingga Ahad (12/11), sementara pelabuhan utama bagi pengiriman kemanusiaan tetap ditutup, kata PBB pada Rabu (15/11). (Foto: Al Jazeera)

New York, (Tagar 17/11/2017) -  Ada lebih dari 925.000 kasus dugaan kolera dengan lebih dari 2.200 kematian yang berkaitan di Yaman hingga Ahad (12/11), sementara pelabuhan utama bagi pengiriman kemanusiaan tetap ditutup, kata PBB pada Rabu (15/11). Kapal dan pesawat yang membawa pasokan kemanusiaan tak bisa sampai ke Yaman sejak awal blokade, sejak 6 November lalu.

Pekerja bantuan terus menanggapi wabah tersebut, tapi bahan bakar untuk mengoperasikan generator rumah sakit dan memompa air bersih akan habis dalam waktu kurang dari tiga pekan, kata Wakil Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Farhan Haq yang mengutip pernyataan Kantor PBB bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).

Vaksin yang diperlukan untuk mengobati penyakit tenggorokan juga akan habis dalam waktu dua pekan, demikian peringatan OCHA.

Koalisi militer pimpinan Arab Saudi, yang memerangi gerilyawan Syiah Al-Houthi di Yaman dan berusaha memulihkan kekuasaan Pemerintah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, memblokir akses darat, laut dan udara ke Yaman setelah Arab Saudi mencegat satu rudal yang ditembakkan oleh gerilyawan Al-Houthi ke arah Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh pada 4 November.

Penutupan itu telah memicu kecaman internasional sebab itu memperparah situasi kemanusiaan yang sudah menyedihkan di Yaman. Kepala bantuan kemanusiaan PBB Mark Lowcock, yang memberi penjelasan kepada Dewan Keamanan PBB pekan lalu, memperingatkan bahwa Yaman akan menyaksikan kelaparan terbesar di dunia dalam beberapa dasawarsa kecuali blokade itu dicabut, demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis petang.

Dewan Keamanan menekankan perlunya mempertahankan semua pelabuhan dan bandar udara tetap berfungsi, termasuk pelabuhan Hudaydah, jalur kehidupan penting buat bantuan kemanusiaan dan pasokan dasar lain.

Dewan Keamanan menuntut semua pihak menyediakan "akses penuh, aman, cepat dan tanpa halangan" buat pasokan kemanusiaan dan personel PBB ke semua gubernuran yang terpengaruh di negara yang dicabik perang tersebut.

Lebih dua-pertiga rakyat yang memerlukan dan lebih dari 80 persen dari semua kasus kolera berada di daerah yang paling dekat dengan Pelabuhan Hudaydah dan Saleef, kata PBB.

Seluruh penduduk Yaman tergantung atas import makanan, bahan bakar dan obat, terutama melalui pelabuhan dan lebih dari 17 warga Yaman, atau lebih dari dua-pertiga penduduk, sudah menghadapi kondisi rawan pangan, kata PBB. Program Pangan Dunia pada Senin mengatakan simpanan beras saat ini akan habis dalam 111 hari dan simpanan gandum habis dalam 97 hari.(ant/wwn)

Berita terkait
0
PKS Akan Ajukan Uji Materi PT 20%, Ridwan Darmawan: Pasti Ditolak MK
Praktisi Hukum Ridwan Darmawan mengatakan bahwa haqqul yaqiin gugatan tersebut akan di tolak oleh Mahkamah Konstitusi.