Bantah Pernyataan Luhut Panjaitan, DLH Simalungun Salahkan Masyarakat Tidak Memiliki Izin

DLH Simalungun bantah pernyataan Luhut Panjaitan, malah menyalahkan masyarakat tidak memiliki izin.
Misliani Kepala DLH Simalungun saat diwawancarai Tagar News. (Foto: Tagar/Fernandho Pasaribu)

Simalungun, (Tagar 28/03/2019) - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Simalungun, Misliani Saragih bantah pernyataan Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan terkait tercemarnya air Danau Toba, Sumatra Utara.

Misliani yang ditemui di lapangan kantor Bupati Simalungun menyatakan, untuk mengetahui air Danau Toba tercemar, harus melakukan tahap-tahap kajian menggunakan ilmu Biologi, Fisika dan Kimia.

"Kita gak bisa katakan rusak parah. Kita harus teliti dulu. Air sisa usaha kalau hitam, belum tentu mencemari. Kita harus uji dulu, teliti dulu secara fisika, Biologi maupun kimia. Walaupun dilihat secara kasat mata belum tentu mencemari," kata Misliani kepada Tagar News, Jum'at (22/03).

Walau sudah terlihat perairan Danau Toba mulai rusak. Misliani mengatakan bahwa dari DLH tidak pernah sekalipun melakukan penelitian.

"Kita belum pernah melakukan penelitian. Karena itu merupakan wewenang dari provinsi. Jadi misalnya kalau dicek satu sisi, satu sisi tidak bisa," ucapnya.

Ketika ditanya mengenai bau busuk di Kecamatan Haranggaol, Misliani berdalih bahwa ketika mereka sedang melaksanakan suatu kegiatan di lokasi tersebut tidak mencium aroma bau busuk.

"Kita kemaren acara di sana tidak ada bau busuk. Kalau ikan mati itu banyak hal yang memungkinkan, tetapi itu harus diteliti dulu kenapa ikan bisa mati," ungkapnya.

Misliani juga mengatakan, bahwa masyarakat yang memiliki Keramba Jaring Apung (KJA) yang berada di Haranggaol tidak memiliki izin, dan penyebab terjadinya bau di daerah itu.

"Masyarakat disitu juga tidak punya izin. Tak 1 pun mereka yang punya izin," tutupnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, berdasarkan temuan World Bank, kondisi air sudah parah. Hal ini terlihat dari kadar oksigen di Danau Toba. Luhut menilai kondisi itu disebabkan keberadaan keberadaan jaring apung. Area pembudidayaan ikan itu dinilai merusak dan membuat air menjadi pekat.[]

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.