Banpres Produktif Dewa Penyelamat Bagi Usaha Mikro di Babel

KemenkopUKM memantau langsung pelaksanaan program Banpres Produktif Usaha Mikro di Kota Pangkalpinang.
Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Luhur Pradjarto, memantau langsung pelaksanaan program Banpres Produktif Usaha Mikro di Kota Pangkalpinang

Jakarta – Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Luhur Pradjarto, memantau langsung pelaksanaan program Banpres Produktif Usaha Mikro di Kota Pangkalpinang untuk memastikan program tersebut tepat sasaran.

"Pemantauan penting dilakukan guna memastikan agar program tepat sasaran dan sekaligus mengetahui perkembangan bagi pelaku usaha yang menerima Banpres Produktif untuk Usaha Mikro," katanya.

Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, dan Kabupaten Bangka Tengah dikunjungi oleh Luhur selama dua hari, 24-25 November 2020.

"Untuk memastikan bahwa bantuan tersebut sudah sesuai prosedur dan tepat sasaran," ujarnya.

Umumnya para pelaku usaha mikro yang dikunjungi, membuat makanan olahan, seperti krupuk kemplang/getas/pilus (bahan baku ikan), kue-kue, jus minuman dan gorengan, dan warung nasi dengan hasil penjualan rata-rata perhari kisaran Rp70 ribu hingga Rp100 ribu.

Pemantauan penting dilakukan guna memastikan agar program tepat sasaran dan sekaligus mengetahui perkembangan bagi pelaku usaha yang menerima Banpres Produktif untuk Usaha Mikro.

"Dalam memasarkan produknya, sebagian dari mereka telah melalui media online seperti WA dan Facebook," ungkap Luhur.

Menurut Luhur, selama pandemi hasil penjualannya turun sebagai imbas dari menurunnya wisatawan, tetapi dengan adanya Banpres Produktif untuk Usaha Mikro, pelaku usaha mikro di Bangka Belitung sangat terbantu.

Selain monitoring, dilaksanakan rapat bersama perwakilan BPKP, lembaga pengusul, dan bank penyalur, serta Kepala Dinas yang membidangi koperasi dan UKM se-Provinsi Bangka Belitung, sekaligus Rakor monitoring dan evaluasi program Koperasi dan UKM.

Pada kesempatan tersebut, Luhur mengapresiasi Dinaskop dan UKM Provinsi/kabupaten/kota se Provinsi Babel yang telah mengusulkan calon penerima BPUM. Hingga minggu ketiga November 2020, realisasi di Provinsi Babel mencapai 34,9% (40.523) dari total usulan sekitar 116.000.

Dalam kunjungannya ke Desa Kurau, Bangka Tengah, mayoritas penerima BPUM rata-rata memproduksi kemplang/getas yang bahan bakunya diantaranya ikan selar. Krupuk kemplang/getas, termasuk makanan olahan khas masyarakat Bangka Belitung.

Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Luhur PradjartoStaf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Luhur Pradjarto, memantau langsung pelaksanaan program Banpres Produktif Usaha Mikro di Kota Pangkalpinang

Hasil monitoring di beberapa penerima BPUM di Bangka Tengah, pelaku usaha mikro yang memproduksi krupuk kemplang dibina dan difasilitasi untuk bergabung atau membentuk koperasi. Dan bisa menjadi model pengembangan UMK dalam bentuk sentra.

"Koperasi yang menyusun standar operasional prosedur maupun standar kualitas produk, sehingga produk yang dihasilkan oleh usaha UMK mempunyai standar kualitas yang sama," tukas Luhur seraya menyebutkan, koperasi sekaligus memasarkan maupun bermitra dengan usaha menengah ataupun besar yang berperan menjadi offtaker.

Dengan ini, memudahkan bagi koperasi apabila mereka membutuhkan pembiayaan karena produk koperasi sudah ada yang membeli, yaitu offtaker.

"Oleh karena itu, dengan adanya Banpres Produktif untuk Usaha Mikro, akan dapat mengungkit pendapatan mereka sehingga bisa berkembang lagi," pungkas Luhur.

Banpres Produktif untuk Usaha Mikro sebesar Rp2,4 juta ibarat dewa penyelamat bagi kelangsungan usaha bagi para pelaku usaha mikro di Indonesia. Terlebih lagi di tengah pandemi Covid-19 yang menghancurkan usaha mereka.

Contohnya, Kartini, perempuan asal Bugis yang sudah lama menetap di SungaiLiat, Kabupaten Bangka. Usaha Kartini memproduksi kue-kue, termasuk kue khas Bugis. Antara lain, Bolu Pecca, Kue Jungkir Balik, Bolu Tape, Bolu Remang, dan Kue Sarang Semut.

Jika sebelum Covid-19 penghasilan Kartini mencapai Rp200 ribu perhari, maka ketika puncak pandemi, usahanya berhenti total. Tapi dengan adanya bantuan Banpres Produktif ia merasa sangat senang.

"Dengan adanya Bantuan Presiden yang saya lihat di Televisi, saya berharap mudah-mudahan saya mendapat Bantuan Presiden. Tidak lama kemudian, selang seminggu, saya didatangi petugas PNM, Saya didata dan dimintakan KTP," cerita Kartini.

"Dana tersebut selain saya gunakan untuk modal kerja, juga untuk membeli beberapa loyang. Dan saya berencana akan menambah oven”, kata Kartini. []

Berita terkait
KemenkopUKM: Banpres Produktif Harus Tepat Sasaran
Kementerian Koperasi dan UKM, melakukan monitoring dan evaluasi Banpres Produktif agar tepat sasaran.
KemenkopUKM Siap Fasilitasi Budidaya Udang di Muara Gembong
Menkop UKM, Teten Masduki, menyatakan pihaknya siap memfasilitasi para petani udang di Muara Gembong.
KemenkopUKM Pastikan Banpres Produktif Sultra Tepat Sasaran
Kementerian Koperasi dan UKM, mengatakan, Bantuan Presiden untuk pelaku UMKM di Sulawesi Tenggara sudah tepat sasaran.
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.