Banjir Semarang Surut, Pantura Kaligawe Aman Dilalui Motor

Banjir di Semarang sudah mulai surut. Jalur Pantura di Jalan Kaligawe Raya sudah aman dilalui sepeda motor.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memantau kondisi terkini jalur Pantura Jalan Kaligawe, Semarang. Banjir di Semarang sudah mulai surut, Minggu, 28 Februari 2021. (Foto: Tagar/Istimewa)

Semarang - Banjir di sejumlah titik di Kota Semarang, Jawa Tengah, sudah mulai surut. Salah satunya di ruas jalan nasional, yakni jalur Pantura di Jalan Raya Kaligawe. Akses utama penghubung Jakarta - Semarang - Surabaya ini sudah aman dilalui sepeda motor. 

Pantauan di lapangan pada Minggu, 28 Februari 2021, genangan air di Jalan Kaligawe Raya sudah berkurang cukup signifikan jika dibandingkan empat hari lalu. Di terowongan bawah jalan tol misalnya, sudah bisa dibilang kering. Terlihat sejumlah pompa terus menyedot sisa air banjir. 

Pun demikian di sekitar depan RSI Sultan Agung, sisa genangan air sudah tidak mempengaruhi laju kendaraan roda dua. Sementara di sekitar Mapolsek Semarang Utara hingga pertigaan Trimulyo, Genuk, menyisakan sedikit genangan setinggi sekira 5-15 Cm. 

"Tadi saya melintas di titik itu aman Mas, jauh di bawah mesin motor," ucap Arif Nugroho, pengendara motor asal Demak

Alhamdulillah mulai surut, kemarin memang saya minta dilakukan tindakan tambahan dengan menambah pompa. Ya meskipun belum tuntas, tapi ini ditambah dan sekarang mulai surut.

Sementara, kondisi terkini Jalan Raya Kaligawe juga tak luput dari perhatian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Pagi tadi Ganjar gowes sekaligus memantau penanganan banjit di kawasan tersebut. 

"Alhamdulillah mulai surut, kemarin memang saya minta dilakukan tindakan tambahan dengan menambah pompa. Ya meskipun belum tuntas, tapi ini ditambah dan sekarang mulai surut. Ini yang kami lakukan juga di Pekalongan untuk mempercepat penanganan banjir," kata Ganjar.

Ganjar menegaskan, penanganan banjir di Semarang, Demak dan Pekalongan sudah dibahas secara berjenjang dari daerah hingga pemerintah pusat. Pihaknya sudah menganggarkan perencanaan dalam waktu pendek, yakni menambah kapasitas pompa.

"Karena beberapa daerah itu perlu kita bereskan dengan cepat. Ini perlu dikeroyok dan tindakan yang dilakukan harus dengan kondisi kedaruratan. Kemarin kita hitung, kalau mau di-push dengan pompa, itu butuh anggaran sekitar Rp 75 miliar. Saya minta dicarikan dananya agar bisa dipasang dengan cepat," jelas dia. 

Baca juga: 

Sambil menunggu itu, Ganjar meminta semua pompa yang ada saat ini dihidupkan semua untuk mempercepat pengurangan genangan air. Permintaan ini disampaikan karena ia menemukan dua dari empat pompa Kali Babon ternyata rusak.

"Di Kali Babon pompanya mati, artinya kawan-kawan pengelola harus punya sensitivitas yang lebih. Kalau cuaca bagus dan masih ada genangan, mbok ya itu disedot. Sudah sensitivitas itu saja, disedot," tegasnya.

Selain memantau daerah Kaligawe, Ganjar juga berkeliling meninjau kolam retensi Banjardowo Genuk dan mengecek genangan di kawasan Woltermonginsidi. Di Woltermonginsidi yang awalnya tergenang cukup dalam, air kini sudah mulai surut dan tak lagi menggenangi jalan utama. []

Berita terkait
Penanganan Banjir Jadi Prioritas Wali Kota Semarang Hendi
Usai resmi dilantik, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menegaskan masalah banjir menjadi prioritas penanganan pihaknya.
Pemakaman Warga Semarang Diantar Perahu Terjang Banjir
Kalimat tahlil mengiringi proses pemakaman jenazah warga Semarang di tengah kepungan banjir. Keranda berisi jenazah diantar menggunakan perahu.
Stasiun Tawang Semarang Kembali Buka Pelayanan Penumpang KA
Stasiun Tawang Semarang kembali beroperasi setelah dua hari pelayanan penumpang KA dipindah ke Stasiun Poncol lantaran banjir.