Banjir Kiriman Ungaran Terjang 33 Rumah di Meteseh Semarang

Hujan deras membuat Sungai Pengkol meluap dan menggenangi 33 rumah warga di RT 6 RW 26 Meteseh, Tembalang. Banjir kiriman dari Ungaran.
Banjir kembali menerjang kawasan Meteseh, Semarang. Banjir akibat kiriman air dari Ungaran membuat air sungai meluap dan menggenangi puluhan rumah warga. (Foto: Tagar/Istimewa)

Semarang - Banjir kembali menerjang permukiman penduduk di Kelurahan Meteseh, Tembalang, Kota Semarang. Jawa Tengah, Minggu, 17 Januari 2021. Luapan Sungai Pengkol membuat 33 rumah warga di lingkungan RT 6 RW 26, Perumahan Puri Dinar Indah, tergenang air hingga sepinggang orang dewasa.

Banjir imbas kiriman air dari daerah atas, Ungaran, Kabupaten Semarang, tersebut terjadi pada sekitar pukul 16.30 WIB. Sore itu, kawasan Kecamatan Tembalang diguyur hujan deras. 

Air Sungai Pengkol, di belakang Perumahan Puri Dinar Indah, naik secara cepat dan akhirnya meluap, melebihi tanggul yang menjadi pembatas sekaligus pelindung perkampungan warga.

Sebuah video amatir yang beredar di media sosial memperlihatkan banjir di Meteseh setinggi sekitar satu meter atau sepinggang orang dewasa. Air sungai berwarna coklat tersebut menggenangi rumah-rumah penduduk dan akses jalan warga.

Banyak kendaraan bermotor, baik roda dua maupun mobil, yang melintasi genangan banjir mogok di tengah jalan. Terlihat pula sejumlah pria dewasa menggendong anak kecil, mengungsi ke tempat yang aman dari jangkauan banjir.

Air kiriman dari atas, daerah Ungaran, meluap ke rumah warga.

Camat Tembalang Kusrin membenarkan banjir yang terjadi di wilayahnya. "Tadi sore sekitar jam 16.30 WIB. Air kiriman dari atas, daerah Ungaran, meluap ke rumah warga," ucap dia saat dihubungi Tagar.

Kusrin dan jajaran Pemkot Semarang, termasuk dari pihak DPU langsung ke lokasi banjir, untuk mengecek lokasi. Hingga malam, mereka berkeliling ke rumah warga yang tergenang air dan melihat kondisi tanggul sungai.

"Banjir karena luapan air sungai, tanggulnya nanti akan ditinggikan oleh DPU. Sedangkan titik-titik tanggul yang kritis akan diperbaiki," ucap dia.

Kondisi terkini, air banjir berangsur-angsur surut. "Langsung surut Mas. Kalau banjir di sini, begitu hujan reda, airnya berangsur-angsur surut. Tidak seperti banjir di Genuk, yang sampai berhari-hari," tutur dia.

Meski sudah surut, lanjut Kusrin, bantuan ke warga terdampak tetap diberikan. Bantuan sementara berupa nasi bungkus untuk makan malam warga. Bantuan untuk membersihkan sisa lumpur atau endapan tanah yang terbawa banjir juga disiapkan.  

"Ada 33 rumah di RT 6 yang kebanjiran. Dapur umum juga sudah kami siapkan sebagai antisipasi jika ada kiriman banjir lagi, semoga saja tidak. Besok kita gotong royong bersihkan lumpur," ucapnya.

Baca juga: 

Kusrin tidak menampik jika RW 26 Meteseh menjadi daerah langganan banjir tiap musim hujan. Luapan air Sungai Pengkol dan area cekungan menjadi persoalan tersendiri bagi pihaknya. Sejumlah gagasan tengah dikaji bersama DPU Kota Semarang.

"Ada wacana relokasi di dekat masjid, yang lokasinya lebih tinggi, tapi tanahnya tidak cukup. Kemudian ada wacana juga membuat embung, untuk antisipasi jangka panjang banjir," imbuhnya. []

Berita terkait
Banjir dan Tanah Longsor di Manado, 5 Orang Meninggal Dunia
Banjir dan tanah longsor di Manado, Sulawesi Utara. Lima orang meninggal dunia, satu orang hilang masih dalam pencarian serta 500 jiwa mengungsi.
BNPB Catat Lebih dari 21 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Kalsel
Sebanyak 21.990 jiwa terdampak bencana banjir di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Banjir di Kalsel, Jokowi Instruksikan Segera Kirim Perahu Karet
Presiden Jokowi menginstruksikan kepada lembaga terkait untuk segera mengirimkan bantuan, terutama perahu karet.