Kudus - Tasni, 60 tahun, warga Dukuh Goleng, Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diungsikan ke rumah saudaranya, Senin, 1 Februari 2021. Air banjir di rumahnya yang kian meninggi serta infeksi kaki yang dideritanya memaksa nenek ini memutuskan mengungsi.
Bhabinkamtibmas Desa Pasuruhan Lor, Aiptu Istiyarno mengatakan proses evakuasi nenek sakit di Dukuh Goleng dilakukannya bersama Bhabinsa Pasuruhan Lor pada Senin pagi.
"Mbah Tasni, 60 tahun, warga RT 3 RW 12 Dukuh Goleng, Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati kami evakuasi dari lokasi banjir. Air di rumahnya kian tinggi, dia juga sedang dalam kondisi sakit," jelas Istiyarno.
Korban banjir Goleng mengungsi ke rumah saudaranya semua. Belum ada yang datang ke posko pengungsian
Lebih lanjut, dia mengungkapkan Tasni belum lama ini menjalani operasi ibu jari kaki, akibat infekasi dan diabetes. Bertahan di lokasi banjir dikhawatirkan dapat memperparah infeksi yang dideritanya.
"Dia ini masih proses penyembuhan pasca operasi. Makanya tadi pagi kami dorong untuk mengungsi. Agar luka pasca operasinya cepat sembuh," tandasnya.
Dievakuasi dari lokasi banjir, Tasni memilih mengungsi ke rumah saudaranya di Desa Pasuruhan Kidul, Kecamatan Jati. Dibandingkan hidup di posko pengungsian.
"Korban banjir Goleng mengungsi ke rumah saudaranya semua. Belum ada yang datang ke posko pengungsian. Tidak apa-apa, senyaman mereka," tegasnya.
Untuk kondisi banjir Dukuh Goleng, Senin pagi terpantau mengalami peningkatan. Di mana ketinggian air yang semula 150 sentimeter, kini naik menjadi 170 sentimeter.
Banjir di Goleng merendam 304 rumah warga dengan ketinggian antara 5 sampai 170 sentimeter. Ada sekitar 150 warga yang mengungsi akibat banjir ini.[]