Bangun Nugroho Di-PHK Istri dan Anak Meninggal

Setelah 40 hari kepergian istrinya, 19 Februari 2020, Bangun Nugroho ditinggal pergi oleh putranya. Istri dan anaknya meninggal karena sakit
Tahlilan untuk almarhum anak Bangun Nugroho di Posko Perjuangan Buruh PT Sulindafin. (Foto: Tagar/Mauladi Fachrian).

Tangerang - Nasib naas terus menimpa Bangun Nugroho, buruh PT Sulindafin, Tangerang, Banten, yang di-PHK sepihak. "Sudah jatuh tertimpa tangga," mungkin pribahasa itu sangat pas disematkan untuk Bangun Nugroho saat ini. Di hari ini, Rabu, 19 Februari 2020, tepat di hari ke-40 kepergian istrinya, putra Bangun Nugroho yang bernama Al meninggal dunia pula.

Abil Faqih Al Abqory (Al) meninggal di salah satu rumah sakit swasta di Kediri, Jawa Timur. Al lahir dalam kondisi prematur dan harus dirawat dalam inkubator. Selain itu, menurut diagnosis, Al mengidap penyakit Bronco Pulmonari Displasia Lobar Pneumonia dan Virus IGG CMV (virus yang dapat menginfeksi manusia dan menimbulkan penyakit. Penularan virus terjadi saat virus dalam keadaan aktif, misalnya pada ibu hamil yang terinfeksi virus CMV aktif, dapat juga menularkan virus ini pada janinnya).

Pasca lahir, Al masih mendapat pelayanan perawatan dari BPJS Kesehatan melalui ayahnya, Bangun Nugroho. Namun, setelah Bangun Nugroho mendapat ketidakadilan (PHK sepihak) dari perusahaan tempat ia bekerja, Al tidak lagi mendapat pelayanan BPJS karena jaminan kesehatan Bangun Nugroho sudah diputus oleh PT Sulindafin, Tangerang, Banten.

"Sejak itu putra saya (Al) di bawa pulang ke rumah dalam kondisi sakit," kata Bangun Nugroho saat perjalanan pulang ke Kediri kepada Tagar, 19 Februari 2020.

Setelah dibawa pulang ke rumah, tidak lama setelahnya, Al kembali di bawa ke rumah sakit oleh keluarganya di Kediri. Bangun Nugroho terpaksa menggunakan biaya pribadi yang didapat dari sisa tabungan dan pinjam sanak family.

Meski segala upaya sudah dilakukan oleh Bangun Nugroho dan keluarganya, namun yang kuasa berkehendak lain. "Saya pasrahkan saja semuanya pada Allah, saya ikhlaskan semuanya," ujar Bangun.

Sementara dari posko perjuangan buruh PT Sulindafin, malam ini, Rabu, 19 Februari 2020, langsung menggelar tahlilan dan mengirimkan do'a untuk almarhum anak Bangun Nugroho. Dikatakan oleh Kokom Komalawati, musibah yang menimpa Bangun Nugroho turut dirasakan oleh semua buruh yang saat ini sedang memperjuangkan hak-haknya dari perusahaan (PT Sulindafin).

"Kami semua turut berduka cita atas kepergian anak dari kawan kami Bangun Nugroho. Semoga segala ujian yang sedang menimpanya dapat dihadapi dengan tegar dan ikhlas," kata Kokom di posko perjuangan buruh PT Sulindafin, Karawaci, Tangerang. []

Berita terkait
Buruh Sulindafin Minta Penangguhan Kredit Bank BTN
Buruh PT Sulindafin yang belum menerima upah selama tiga bulan terakhir, terpaksa ajukan permohonan penangguhan pembayaran Kredit KPR
Belum Ada Titik Temu Antara PT Sulindafin dan Buruh
Pernyataan antara PT. Sulindafin dan Buruh dalam mediasi akan dikaji ulang oleh Disnaker Kota Tangerang untuk jalan keluar
Buruh PT Sulindafin Belum Menangkan Tuntutan
Gerakan Serikat Buruh Independent (GSBI) dan Serikat Buruh Merdeka (SBM) bertahan di posko tuntut pergantian status buruh PT Sulindafin
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.