Bandara Perth Mulai Uji Coba Keset Sanitasi untuk Penumpang dari Indonesia

Penumpang yang tiba di Bandara Perth dari Indonesia sekarang harus berjalan melintasi keset sanitasi yang diisi dengan asam sitrat
Keset sanitasi baru di Bandara Perth, Australia, mulai beroperasi pada hari Senin, 25 Juli 2022. (Foto: abc.net.au/indonesian - Supplied/Perth Airport)

Oleh: James Carmody

TAGAR.id - Penumpang yang tiba di Bandara Perth dari Indonesia sekarang harus berjalan melintasi keset sanitasi yang diisi dengan asam sitrat.

Ini adalah langkah biosekuriti terbaru dan terkuat yang diambil pemerintah Australia untuk mencegah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Indonesia menyebar ke Australia.

Keset yang nantinya digunakan di semua negara bagian, digelar untuk pertama kalinya di Perth, ibu kota negara bagian Australia Barat, Senin, 25 Juli 2022, untuk penumpang yang tiba dari Bali.

Salah satu pelaku perjalanan dari Indonesia, Daniel del Borrello, mengatakan prosesnya cepat dan mudah.

"Yang harus Anda lakukan hanyalah berjalan melewati keset hitam dan membiarkannya membersihkan sepatu Anda. Sebenarnya cukup bagus, (hitung-hitung) membersihkan sepatu gratis," katanya. "Prosesnya kira-kira lima detik."

Bahkan penumpang yang memakai sandal jepit sepertinya tidak mempermasalahkan prosedur tersebut.


Daniel del BorrelloDaniel del Borrello tidak terganggu dengan proses kepulangannya dari Bali pada hari Senin, 25 Juli 2022. (Foto: abc.net.au/indonesian - ABC News)

Keset pembersih sebagai pengingat yang praktis

Kepala Sekolah Ilmu Kedokteran Hewan Universitas Murdoch, Dr Henry Annandale, mengatakan keset ini juga merupakan pengingat yang baik bagi orang-orang untuk membersihkan alas kaki mereka jika mereka berada di luar negeri.

"Penting bagi Anda untuk mencoba dan membersihkan sepatu sebelum berjalan di atasnya dan ketika Anda berjalan, Anda harus berdiri sebentar di atasnya sebelum berjalan lagi," kata Dr Annandale kepada ABC Radio Perth.

Lebih lanjutt Dr Annandale mengatakan, "Tidak ada dekontaminasi yang 100 persen efektif dalam waktu singkat." "Orang-orang juga perlu bertanggung jawab membersihkan kotoran dari sepatu mereka."

Dr Annandale mengatakan jejak virus aktif dapat ditemukan pada alas kaki tujuh hingga 11 minggu kemudian dan bertahan lebih lama dalam suhu yang lebih dingin.

Namun, dia mengatakan perhatian utama adalah dari orang-orang yang membawa produk hewani dan bahan makanan yang terkontaminasi.

perempuan pakai sandar terbuka di bandara perthSeorang perempuan dengan alas kaki terbuka tidak memiliki masalah berjalan di atas keset di Bandara Perth, Australia, 25 Juli 2022. (Foto: abc.net.au/indonesian - Supplied/Perth Airport)

'Selalu ada di luar sana'

Premier Australia Barat, Mark McGowan, menyambut baik pemasangan keset-keset tersebut di bandara.

Di satu sisi McGowan mengatakan ancaman penyakit kuku dan mulut tidak boleh dilebih-lebihkan, tetapi ia juga mendesak para pelaku perjalanan untuk juga bertanggung jawab. "Saya kira ini belum banyak diketahui, tapi penyakit mulut dan kuku mewabah di Vietnam, Malaysia, Thailand, dan puluhan negara lain di dunia yang menjadi tujuan turis Australia," katanya.

“Itu salah satu risiko yang ada di luar sana dan selalu ada, tetapi sisi baiknya adalah ada langkah yang diambil untuk mengatasinya."

"Kita perlu warga Australia yang pulang untuk mengambil tindakan pencegahan, kita mau orang-orang ini untuk melakukan hal yang benar: jangan membawa produk hewani, alas kaki dan pakaian Anda yang mungkin ada di tas Anda harus dipastikan semuanya bersih." (Artikel ini dirangkum dan diproduksi oleh Hellena Souisa dari ABC News)/abc.net.au/indonesian. []

Berita terkait
Wujudkan Jateng Zero PMK, Mentan SYL Tinjau Vaksinasi di Grobogan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meninjau pelaksanaan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Grobogan.
0
Survei IDM: Publik Percaya Kinerja Polri Bongkar Kasus Kematian Brigadir J
Survei oleh Indonesia Development Monitoring ini dilakukan pada 16-22 Juli 2022 yang melibatkan 1850 berusia minimal 19 tahun di 34 provinsi.