TAGAR.id, Jakarta - Dokter spesialis kandungan Prima Progestian tidak menyarankan berhubungan intim saat haid atau menstruasi, khususnya bagi pasangan suami-istri (pasutri).
"Hubungan seks ketika menstruasi memang tidak dianjurkan. Apakah bahaya mengancam nyawa? Ya tidak. Tetapi, apakah bisa menyebabkan penyakit? Bisa, misalnya adalah penyebab terjadinya endometriosis. Itu salah satu etiologi, penyebabnya adalah adanya sel-sel menstruasi yang backflow, balik arah lagi ke arah rahim karena adanya hubungan intim pada saat menstruasi," kata dr. Prima Progestian dalam akun YouTube Gue Sehat yang dikutip Tagar, Kamis, 23 Juli 2020.
Dokter Prima menjelaskan efek lainnya bila melakukan hubungan intim pada saat haid bisa menyebabkan emboli. Emboli adalah kondisi di mana benda atau zat asing seperti gumpalan darah/gelembung gas tersangkut dalam pembuluh darah dan menyebabkan penyumbatan pada aliran darah.
"Yang kedua kadang-kadang proses peluruhan dari endometrium tersebut menyebabkan pembuluh darah terbuka ketika berhubungan. Ini bisa terjadi ada udara yang masuk sehingga menyebabkan terjadinya emboli," ucap dia.
Jadi, memang sebaiknya sih kalau memang bisa dihindarilah berhubungan pada saat menstruasi.
Banyak orang berpendapat jika haid bisa membuat para wanita klimaks luar biasa saat berhubungan intim. Mendengar hal itu, dokter Prima mencoba memberikan edukasi dan penjelasan mengenai beragam pertanyaan yang sering muncul di tengah masyarakat itu.
"Ya tergantung wanitanya karena orgasme pada wanita banyak faktor. Pertama, dia merasa nyaman, merasa tidak takut, merasa aman jika terjadi kehamilan. Sehingga, ketika wanita-wanita yang tidak menggunakan kontrasepsi terutama pada kasus orgasme saat menstruasi karena merasa aman bahwa tidak akan hamil," ucap Prima.
Menurut dia, jika para istri berhubungan intim saat menstruasi justru mereka akan merasa rileks. Itulah yang menyebabkan mereka bisa mencapai klimaks saat berhubungan intim dengan suami.
"Dia tidak pusing-pusing akan terjadinya kehamilan, sehingga seksnya menjadi lebih lepas. Dan lebih lepas ini, gairah seksualnya bisa meningkat, sehingga merasakan bahwa gairahnya menjadi meningkat dan akhirnya berujung pada terjadinya orgasme," ujar dokter spesialis kandungan itu.
Ada beberapa kemungkinan faktor khususnya bagi para istri yang tidak bisa mencapai klimaks saat berhubungan Intim dengan suami. "Yang selama ini mungkin dia takut karena tidak menggunakan alat kontrasepsi, takut hamil. Jadi gairahnya atau rangsangannya menjadi lebih berkurang, sehingga puncak kenikmatan tersebut tidak tercapai," ujarnya.
Kata dokter Prima jika memang terpaksa berhubungan intim saat menstruasi, pastikan suami dan istri dalam keadaan sehat. Ini bertujuan meminimalisir kemungkinan penyakit infeksi.
"Berhubungan intim yang penting adalah lendir lubrikasi. Jadi masuknya lebih licin, lebih mudah. Tapi, kalau dia berupakan cairan nah ini efek licinnya berkurang sehingga terjadinya luka pada organ kemaluan lebih besar. Ketika terjadinya luka, ini akan menjadi kondisi yang tidak nyaman, nyeri, sakit, dan lain-lain dalam berhubungan intim. Ini bisa menyebabkan terjadinya sumber masuknya infeksi penyakit pada wanita tersebut karena luka yang terjadi pada organ kemaluannya," tuturnya.
Menghindari adanya kemungkinan infeksi pada organ kemaluan, sebaiknya pasangan suami-istri tidak berhubungan intim saat menstruasi. Ini demi kesehatan keduanya.
"Jadi, memang sebaiknya sih kalau memang bisa dihindarilah berhubungan pada saat menstruasi," kata dokter Prima. []
Baca juga: